Hari Pancasila, Tompi: Perbaikan Moral Itu Penting

Joanzen Yoka diperbarui 02 Jun 2015, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Hari Pancasila adalah momen untuk mengaji lagi dasar hidup bangsa Indonesia. Meski demikian Tompi memaknai secara luas. Bangsa ini masih mempunyai banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi, sehingga setiap warga mestinya tidak berpikir negatif untuk bangsa ini.

"Terus terang saya sebagai warga negara mungkin sama dengan yang lain. Merasa agak sedih juga dengan keadaan Indonesia sekarang, di mana masih banyak di antara kita yang ga bisa nerima keadaan. Jadi segala sesuatu dilihat buruknya saja, segala sesuatu diliat dengan kepentingan saja," kata Tompi di Negev Art Gallery & Restaurant, City Plaza, Jakarta Selatan, Senin (1/6/2015).

Di hari lahir Pancasila, moral masyarakat mestinya diperbaiki. Bukan saling menghujat atau menjatuhkan, tapi sama-sama membangkitkan Indonesia.

"Bisa diliat kemarin yang Jokowi dan Prabowo. Ada ketidaksempurnaan dia, seperti yang dulu gak milih dengan bangga dia bilang 'untung gue ga milih'. Menurut saya ini menunjukan semakin rendahnya moral kita. Bukan berarti yang ga milih harus mengatakan 'rasain lo siapa suruh milih'. Seharusnya mau siapa pun yang mimpin harusnya kita support. Salah ya kita tegur sama-sama, bener kita dukung ramai-ramai," ungkapnya.

Memang, di mata pemilik nama lengkap Teuku Adifitrian ini sangat penting mempersatukan masyarakat untuk bangsa, dengan tidak lagi saling menyudutkan. Jika hal itu terwujud maka negara ini akan semakin maju.

"Pak Ahok misalnya, terlepas dari beliau bicaranya kurang sopan, kita kan bisa tegur ramai-ramai, kalau dikasih masukan yang positif pasti diterima bukannya dihujat. Lihat dong yang hujat bisa jadi lebih parah, jadi jangan menutup mata, saya pikir kalo kita sama-sama membangun Indonesia lebih baik Indonesia bakal maju," jelas Tompi. Bagaimana pendapat Anda tentang hari Pancasila?