Fimela.com, Jakarta Dewasa ini banyak sekali artis pendatang baru yang berangkat dari ajang pencarian bakat. Mereka layaknya cendawan di musim hujan. Lalu, seleksi alam lah yang akhirnya membuat mereka harus tersingkir atau bertahan di industri musik itu sendiri. Sebagai juri ajang pencarian bakat, Anggun menilai masih banyak peserta bahkan pemenang yang belum memiliki pondasi jiwa yang kuat. Karenanya, selain sering terjadi star syndrome, banyak dari artis-artis baru ini yang menyerah kalah dengan ketatnya persaingan.
"Ada bahayanya untuk ajang talenta seperti itu. Karena kan awalnya mereka ga terkenal ya, bukan siapa-siapa. Jadi kayak bintang kagetan. Banyak anak yang mentalnya belum siap," kata Anggun di Hard Rock Cafe, Pacific Place, SCBD, Jakarta Pusat, Kamis (28/5).
"Kalau gak ada pondasi dari keluarga, jadi susah nanti kalau jatuh. Kalau ga star syndrome ya pas jatuh itu. Kalau ada pondasi dan dukungan dari keluarga, jatuhnya ga terlalu gimana ya," ujar Anggun.
Anggun sendiri merupakan seorang penyanyi pejuang. Ia meniti karir penyanyinya dari nol hingga namanya dikenal sebagai rocker wanita di Indonesia, sampai akhirnya dirinya menikah dan berdomisili di Perancis. Dari situ lah karir internasional Anggun berangkat.
"Aku termasuk orang yang gali sesuatu dari bawah. Dulu dari kontes di RT, RW, nyanyi sana sini, kontrak rekaman. Terus baru tampil di tv. Nyanyi di tempat kecil sampai besar. Step by step," ucapnya.
Sebagai panutan di blantika musik nasional maupun internasional, Anggun memberikan sedikit wejangan kepada para yuniornya. "Waktu masih muda harus banyak pengalaman. Bikin dan cari pengalaman yang banyak," tutur Anggun.