Fimela.com, Jakarta
Bicara tentang batik tentu tidak ada habisnya. Kain bermotif yang merupakan warisan budaya Nusantara ini semakin hari semakin mendunia. Karenanya, sebagai generasi muda, Olivia Jensen Lubis ingin melestarikan karya warisan leluhur bangsa ini.
"Kemarin sempat ke Jogja. Belajar dan mempelajari batik. Tertarik dalami batik dan kain nusantara. Masuk ke sebuah tempat namanya Mustokoweni, ketemu Ketua Batik Jogja," kata Olivia Jensen Lubis di Lamoda, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (27/5/2015) malam.
(Baca juga: Olivia Jensen Fokus Menjadi Desainer)
"Beliau adalah ibu-ibu umur 80 tahun, jiwanya sangat besar. Dia mengabdikan diri untuk batik. Bertemu ama wanita seperti dia, jadi semangat ya," ujarnya.
Di tempat tersebut, Olivia Jensen sempat mengambil kursus selama 4 hari. Di situ ia mengenal tata cara membatik dan beberapa budaya lokal lainnya.
"Kemarin kursus pendek 4 hari. Ga cuman batik tapi budaya di sana. Belajar batik harus sabar, gimana cara membatik, menggambar. Aku orangnya ga sabar, susah ya. Sempat ganti kain 3 kali, padahal harga kainnya lumayan," kata Olivia.
Karena kecintaannya terhadap batik ini, Olivia pun sering diberi hadiah oleh teman-temannya kala keluar daerah. Karena teman-temannya sudah tahu kebiasaan Olivia, batik pun menjadi oleh-oleh utama.
"Banyak banget (koleksi). Saking banyaknya, ga sempat dibikin. Suka banget koleksi kain Indonesia. Batik ada yang dari Cirebon, Solo, Jogja, Makassar. Kalau pas ada teman ke luar kota, ditanya souvenir apa, beri kain aja. Mereka tahu kesukaan saya apa. Dari semuanya, paling suka batik Jogja," tutur Olivia Jansen Lubis.