Fimela.com, Jakarta Sebagaian orang menganggap pembajakan seperti dua mata koin yang tidak terpisahkan. Satu sisi merugikan, namun di sisi lain menjadi ajang promo bagi mereka yang dirugikan. Namun Vicky Shu tak sependapat dengan anggapan tersebut. Menurut Vicky, apapun alasan dan tujuannya, pelanggaran hak cipta tidak dapat dibenarkan.
"Mungkin banyak yang menganggap pembajakan menjadi promosi terselubung, stigma itu salah. Aku merasa belum sebesar sama yang dirugikan karena dari awal aku muncul sudah marak pembajakan," ujar Vicky Shu saat dijumpai di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (27/5/2015).
Awalnya Vicky mengaku tak peduli dengan masalah pembajakan. Sebab selama ini Vicky mengandalkan honor off air ketimbang royalti. "Tapi ketika saya ngobrol sama artis yang off airnya nggak banyak jadi kasihan. Mereka kan cuma mengandalkan royalti," ujarnya.
Meski begitu Vicky juga pernah merasakan betapa kejamnya pelanggaran hak cipta. Bukan mengenai lagu, melainkan produk sepatu yang menjadi bisnisnya. Diakui Vicky, bukan main kesalnya saat mengetahui produknya dibajak dengan alasan mencari rezeki. "Merasanya, oke barang gue diaku-aku. Tapi gimana pun mereka alasannya pasti mencari rezeki. Keselnya gimana gitu karena bukan porsinya," cerita Vicky.
Baca Juga: Ngaku Patah Hati, Vicky Shu Potong Pendek Rambutnya
Adanya sambutan positif dari pihak kepolisian atas masalah ini, Vicky Shu berharap kepada semua masyarakat agar berani melapor jika merasa dirugikan terkait pelanggaran hak cipta. "Dari kita (pelapor) juga perlu kesadaran. Sangat mudah, para musisi jangan takut melaporkan. Kalau enggak ada pelaporan apa yang mau ditindak," tandasnya. (Tov/Vero)