Sejarah Batu Akik Kalimaya yang Wajib Kalian Ketahui

Malozom diperbarui 27 Mei 2015, 10:07 WIB

Fimela.com, Jakarta Batu Kalimaya dikenal karena memiliki keindahan warna yang berkilau apalagi jika terkena cahaya matahari. Maka tak heran batu yang satu ini menjadi salah satu batu mulia terbaik di dunia hingga mendapat julukan Ratunya Batu Permata “The Queen of Gems”. Julukan tersebut bukan tanpa sebab karena satu batu Kalimaya memiliki kilau warna batu permata lain seperti, zamrud, kecubung, Safir, hingga Sungai dareh.

Ingin tahu lebih jelas tentang sejarah Batu Kalimaya? Lihat saja rangkuman yang telah Bintang.com siapkan di bawah ini.

Batu Kalimaya sudah terkenal sejak tahun 30 SM. Bahkan, Markus Antonius seorang politikus dan Jendral Romawi Kuno pernah menghadiahkan cincin Kalimaya atau opal kepada Ratu Cleopatra. Harga cincin Kalimaya Cleopatra sebanding dengan, dua ribu ekor kuda yang bagus pada waktu itu. Menakjubkan buka?

Penyebutan nama batu Kalimaya sebenarnya adalah julukan secara lokal. Sedangkan di kancah dunia, batu Kalimaya lebih dikenal dengan nama batu Opal.

Julukan lokal batu Kalimaya di ambil dari nama "Kali Maja". Kali Maja adalah nama sebuah sebuah sungai yang terdapat didaerah Rangkasbitung, tepatnya Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Banten. Tempat dimana batu kalimaya ditambang.

Batu akik Opal ini bisa ditemukan di negara India, Meksiko, Australia, dan Mesir. Sedangkan di Indonesia, batu ini bisa kalian cari di daerah Banten.

Ada 3 versi berbeda mengapa batu akik yang memiliki kemilau warna ini disebut sebagai Opal. Pertama, mengacu pada kata “Opalus” berasal dari istilah Romawi yang mengacu pada sosok istri Dewa Saturnus dan juga sosok Dewi Kesuburan yang disebut Opalia.

Kedua, ada lagi pendapat yang mengemukakan bahwa nama “Opal” berasal dari istilah Yunani yang diambil dari kata “Opillos” yang berarti “melihat” atau “perubahan”. Nah, makna “perubahan” ini bisa diartikan mengacu kepada karakter batu kalimaya yang bisa mengubah warna di lapisan batu terutama saat terpapar cahaya secara langsung.

Ketiga, menyatakan bahwa kata “Opal” berasal dari bahasa Sansekerta ”Upala”. Mengacu pada catatan yang dibuat oleh bangsa Romawi sekitar tahun 250 sebelum masehi. Dalam catatan itu diterangkan bahwa batu Opal dibawa oleh pedagang Bosporus, yang mengaku membawa batu tersebut dari India dan memasoknya menuju Romawi. Karena sebelum tahun 250 sebelum masehi batu ini memiliki banyak sekali penyebutan. Maka setelah setelah tahun tersbeut, nama “Opal” dibakukan.

Sekilas sejarah dari Batu Kalimaya yang Bintang.com berikan, semoga bisa menambah wawasan para pecinta batu akik ya. Selamat berburu batu akik!

 

What's On Fimela