Penyakit yang Timbul Akibat Konsumsi Susu Bubuk Campur Deterjen

Asnida Riani diperbarui 21 Mei 2015, 10:57 WIB

Fimela.com, Jakarta Susu bubuk campur deterjen jadi fenomena baru yang ditemukan setelah beras plastik. Susu bubuk campur deterjen ditemukan di India. Namun, setelah diusut ternyata susu bubuk tersebut bukan buatan lokal, melainkan impor dari China. Negeri tirai bambu itu memang belakangan dikenal akan 'kreatifitasnya' menambahkan komposisi ke berbagai makanan atau minuman.

Deterjen yang notabene berbahaya bagi lingkungan malah masuk ke tubuh kamu. Bahayanya? Jangan dipertanyakan lagi! Zat dominan yang terkandung dalam deterjen adalah surfaktan dan builders. Selain itu ada juga filler juga additives. Menurut Srikandi Fardiaz dalam bukunya Polusi Air dan Udara, deterjen merupakan bahan yang mengandung senyawa petrokimia karena terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.

Penyakit-penyakit ini akan menyambangi kamu yang konsumsi susu bubuk campur deterjen.

Penyakit Kulit

Bukan hanya sekadar gatal atau iritasi tapi berkenaan langsung dengan sensitifitas kulit kamu. Kulit, seperti yang kamu tahu adalah bagian terluar tubuh yang melundungi organ-organ vital yang ada di tubuh bagian dalam. Kekurangan sensitifitas kulit, akan berdampak pada banyak aspek, salah satunya metabolisme tubuh.

Terganggunya Sistem Pencernaan

Kalau sistem pencernaan kamu sudah terganggu, secara otomatis semua organ yang berperan dalam sistem pencernaan akan berakibat buruk bagi kamu dari kerongkongan, lambung, usus halus, sampai ke usus besar.

Mengapa mengganggu sistem pencernaan? Karena dalam deterjen ada kandungan Alkyl Benzene Sulphonate (ABS) atau Linear Alkyl Sulphonate (LAS), tergantung dari jenis deterjen yang digunakan. LAS memiliki tingkat biodegradasi sebesar 90% sedangkan ABS hanya sebesar 50-60%. Dua kandungan tersebut merupakan zat yang sukar larut oleh bakteri yang ada ditubuh manusia.

Gangguan Pernafasan

Surfaktan dan builders juga memiliki dampak negatif mengganggu transfer gas di dalam sel. Jika surfaktan bereaksi dengan sel dan membran sel maka, akan menganggu pertukaran gas yang berlangsung antar sel. Pertukaran oksigen yang tidak berlangsung dengan lancar akan mengakibatkan pertumbuhan sel terhambat. Apabila kekurangan oksigen, maka darah juga tidak akan memompa secara maksimal, yang kemudian akan berakibat pada jantung.

Kanker

Surfaktan yang terus mengendap melalui konsumsi yang rutin nantinya akan memicu kanker. 

Minum susu memang sehat. Tapi, kalau susu bubuk campur deterjen? Waspada terus dengan apa yang kamu konsumsi. Semoga susu bubuk bercampur deterjen ini tidak merampah pasar Indonesia.

What's On Fimela