Catatan Kehidupan Olga Syahputra (1)

Komarudin diperbarui 19 Mei 2015, 08:30 WIB

Fimela.com, Jakarta
Jakarta, 8 Februari 1983. Wajah Nur Rachman sangat sumringah, istri tercintanya, Nurshida, akhirnya melahirkan anak pertama. Mereka sepakat menyematkan sebuah nama yang indah dan hanya dua kata, tapi punya makna yang dalam, 'Yoga Syahputra'. Nama pemberian orang tuanya itu kemudian lebih dikenal dengan nama .

Kehadiran Yoga tentu membuat keluarga mereka semakin bahagia. Nur Rachman dan Nurhida menjalani hari-hari dengan penuh semangat. Perhatian mereka curahkan pada anaknya itu.  Yoga pun tumbuh sehat dan riang.

(Baca juga: Dari Jual Kulkas, Olga Syahputra Sukses Jadi Miliarder)


Hari demi hari perkembangan Yoga makin besar. Nur Rachman dan Nurhida mengirim Yoga ke Sekolah Dasar hingga akhirnya mereka menyekolahkan Yoga ke  STM  (Sekolah Teknik Mesin) Toeboen di kawasan Cipinang, Jakarta Timur. Sekolah tersebut kini berganti nama menjadi SMK Kemala Bhayangkari 1 di Jalan Raya Bekasi Timur, Cipinang, Jakarta Timur. Yoga masuk di sekolah yang dikenal mayoritas muridnya laki-laki dan terkenal tawuran.

Sahabat Olga Syahputra, Bertrand Antolin mengenang, saat terjadi tawuran Olga ikut dengan teman-temannya atas nama solidaritas. Bersama teman-temannya Olga pun ikut naik bus. Namun, di tengah perjalanan, mobil yang mereka tumpangi dihadang polisi.

(Baca juga: Mengenang Olga Syahputra Saat Masih di Rumah Susun)

Mereka  digeledah, termasuk tas mereka. Polisi menemukan gunting, penggaris besi, dan benda tajam lainnya. Mereka lalu  digelandang ke kantor polisi terdekat, kecuali .

"Cuma Olga yang nggak ditangkap polisi, karena di tasnya ada penjepit bulu mata dan bedak," ungkap Bertrand suatu ketika.

Bagaimana kisah Olga Syahputra selanjutnya? Ikuti terus di Bintang.com.

What's On Fimela