Fimela.com, Jakarta Utang emas dapat dibayar, utang budi dibawa mati. Pribahasa itu cocok untuk menggambarkan perilaku hidup aktor senior . Pribahasa itu bermakna kebaikan seseorang yang akan dikenang, meski telah meninggal dunia.
Sosok Didi Petet itu banyak menebarkan kebaikan dan pelajaran. Tidak hanya dalam aktingnya, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari perilakunya pantas ditiru oleh masyarakat. Aktor Tio Pakusadewo, misalnya, ia tak dapat melupakan kebaikan sahabatnya itu.
(Baca juga: Didi Petet Pribadi yang Sederhana dan Suka Menolong)
Saat Tio mendapat musibah, Didi rajin mendoakannya. Didi juga memberi dukungan dan semangat agar Tio bisa bersabar. Tio dan Didi sempat main bersama dalam film Catatan Si Boy II pada 1988.
Hal yang sama juga dirasakan sahabat Didi Petet yang lain, Nungky Kusumastuti, salah satunya. Didi selalu memberikan dukungan kepadanya tiap kali akan berangkat ke sebuah festival internasional. Didi selalu menyampaikan dukungannya tersebut melalui pesan singkat atau menyempatkan diri meneleponnya. Begitu pula, saat Nungky ingin melanjutkan studinya. Didi pun sangat mendukungnya.
Kebaikan Didi Petet juga dirasakan mantan anggota DPR, Nurul Arifin, yang sempat beradu akting dengan Didi. Didi sempat melatih vokal istri Mayong Suryolaksono itu. Ia mengajarkan Nurul agar bisa menghilangkan dialek Sundanya agar tak terlalu kental.
(Baca juga: Nurul Arifin : Selain Aktor, Didi Petet Seorang Multitalenta)
“Mas Didi meminta saya untuk banyak baca sambil bersuara keras-keras,” ungkap Nurul.
Kini, kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukan sepanjang hayatnya kepada sejumlah artis dan sahabatnya akan terus dikenang. Nama Didi akan tetap harum bagi dunia seni peran khususnya, dan dunia hiburan umumnya. Perilaku Didi memberi inspirasi kepada banyak orang bahwa hidup memang harus memberi kebaikan pada sesama (Selesai)