Dik Doank: Didi Petet Sosok Panutan

Joanzen Yoka diperbarui 15 Mei 2015, 14:31 WIB

Fimela.com, Jakarta Masih segar dalam ingatan ingatan Dik Doank, ketika seorang seorang aktor besar mau datang ke sanggar miliknya; Kandang Jurang Doank di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan, beberapa tahun silam. Saat itu almarhum memberikan pelajaran bagaimana berakting dengan benar. Tak hanya Dik yang merasakan ilmu namun juga para murid yang ikut di sanggar miliknya.

Dalam padangan pria bernama asli Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denda Kusuma, sosok Didi adalah panutan. “Dia itu panutan banget buat saya. Meski dia aktor besar namun tetap bersahaja. Ia tetap rendah hati dan mau berbagi dengan sesama,” ujarnya saat dihubungi Bintang.com di rumah duka, Kedaung, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (15/5/2015).

Bca juga: Selamat Jalan, Didi Petet Meninggal Dunia

Dik Doank ingat betul saat almarhum Didi Petet datang memenuhi undangannya untuk memberikan materi pelajaran teater di Kandang Jurang Doank.  "Mas Didi mau datang ke sanggar saya, kita belajar seni peran dan belajar sama orang kampung. Saat mengetahui dia meninggal saya langsung iingat kalau dia pernah menjadi teman dan guru bagi kami di Kandang Jurang Doank," jelas Dik.

Almarhum Didi lanjut Dik, tak pernah tanggung-tanggung mengabdi di dunia seni peran. Kesetiannya membawa nama Didi menjadi salah seorang senior seni peran yang namanya akan selalu dikenang.

"Dia orang total dalam berkarier. Kalo setengah-setengah di seni kita akan mati, kita berkarya bukan untuk mencari kehidupan, tapi menyatakan hati kita menggambarkan apa karena semuanya terangkum," sambungnya.

Di mata seorang Dik Doank, Didi bukan sosok yang mudah menyerah. "Dia bukan pengeluh, bahkan istrinya enggak menyangka, meninggalnya setelah peringatan wafatnya Isa Almasih dan sebelum Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Saya rasa banyak yang iri ya," ungkapnya.