Fimela.com, Jakarta Penjualan album terbaru EXO yang berjudul Exodus mengalami penurunan yang cukup signifikan akhir-akhir ini. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh rumor tentang hengkangnya salah seorang personel mereka yaitu Tao. Tak hanya Tao, Lay juga kabarnya sedang terlibat perselisihan dengan pihak SM Entertainment dan ingin mengakhiri kontraknya.
Penurunan penjualan album ini memang sangat disayangkan, mengingat kesuksesan yang sudah didapatkan EXO melalui album keduanya ini. Exodus yang dirilis pada 30 Maret lalu merupakan album K-Pop dengan penjualan paling laris selama 1 minggu setelah perilisan.
Exodus meraih peringkat 70 dalam chart penjualan album dan menempati peringkat 25 dalam Billboard 200. Exodus bahkan menduduki peringkat pertama dalam daftar penjualan album di dunia versi Billboard. Exodus mengalahkan album Lost and Found milik Cuban Buena Vista Social Club.
Baca juga: SM Entertainment Hentikan Produksi Album Exodus Versi Tao EXO
Dengan turunnya tingkat penjualan, Kini Exodus hanya menempati peringkat 3 dalam penjualan album terbanyak. Hal yang menyebabkan turunnya penjualan album ini masih belum jelas. Tapi nampaknya spekulasi tentang hengkangnya member EXO memberi efek negatif dalam penjualan album ini.
Awal minggu ini sebuah spekulasi kembali berkembang tentang Bakal hengkangnya Lay dari boyband EXO. Tetapi sang personel EXO menyangkal berita tersebut dan berjanji akan tetap di EXO. "Saya tidak akan mengingkari janji yang saya buat. Tidak ada alasan saya akan mengakhiri kontrak", ujar Lay.
Sebuah sumber juga mengatakan bahwa Tao akan membatalkan kontrak dengan SM Entertainment, tapi dirinya membantah berita tersebut. "Saya tidak ingin membatalkan kontrak, percayalah", ungkap Tao.
Dengan menurunnya penjualan album Exodus, kepopuleran EXO nampaknya mulai memudar. Kondisi kurang kondusif yang menghinggapi EXO dinilai menjadi salah satu alasan turunnya penjualan album Exodus.