Fimela.com, Jakarta Pangalengan dikenal sebagai sentral susu. Di sana terdapat pabrik susu terbesar di Indonesia yang sudah berdiri sejak zaman Hindia Belanda. Namanya Bandoengsche Melk Centrale (BMC). Saking besarnya, seorang Direktur BMC pernah berkata, "Anda jangan lupa, bahwa di seluruh Hindia Belanda ini hanya ada satu pusat pengolahan susu. Dan itu adalah Bandoengsche Melk Centrale!". Hal tersebut seakan menggambarkan kejayaan pabrik susu ini di masa lalu.
Alkisah di tahun 1903, 20 orang Boer datang ke Indonesia dengan kapal La Seyne. Begitu sampai di Batavia, mereka menyebar. Diantaranya ada yang menuju Bandung dan memulai usaha peternakan sapi.
Louis Hirschland dan Van Zijl adalah 2 orang yang memulai usaha peternakan sapi di daerah Cisarua. Mereka pun mendatangkan sapi-sapi perah unggulan dari Friesland, Belanda. Untuk menampung olahan dari peternakannya, mereka berdua mendirikan Bandoengsche Melk Centrale.
Produk yang dihasilkan BMC saat itu antara lain, susu segar, susu cokelat, es krim, mentega, keju, dan krim. Produk-produk tersebut disebar ke seantero Bandung dan Batavia untuk konsumsi para ekspatriat kala itu.
BMC kemudian menjadi sangat terkenal sebagai pabrik pengolahan susu. Tercatat pada 1932 terdapat 13 ribu liter susu yang dihasilkan para peternak seantero Bandung yang dihasilkan para peternak. Susu tersebut kemudian diolah, dipasteurisasi dan didistribusikan ke seluruh pelanggan BMC.
Berkat BMC, sekarang Pangalengan jadi sangat terkenal sebagai sentral susu terbesar di Indonesia.