Fimela.com, Jakarta Pemain: Atiqah Hasiholan, Rio Dewanto, Shaloom Razade, Widi Mulia, Nungki Kusumastuti, Arumi Bachsin, Amanda Soekasah, Lukman Sardi, Dwi Sasono, Agus Kuncoro
Sutradara: Fajar Nugros
Skenario: Piu Syarif
Durasi: 100 menit
Sinopsis:
Fira Basuki adalah seorang penulis novel yang terkenal dan pemimpin redaksi majalah Cosmopolitan, majalah wanita kelas atas. Sosoknya berseliweran di kalangan sosialita Jakarta. Sebagai perempuan matang yang cantik dan mapan serta berpendidikan tinggi, tak sulit baginya untuk mencari pasangan.
Namun pencarian sosok lelaki sebagai pendamping hidup, tak pernah. Pernikahan pertama Fira gagal dan ia pun menyandang status sebagai janda beranak satu. Banyak lelaki yang datang dan pergi. Tapi tak satu pun yang bisa bertahan. Fira merasa hidupnya bahagia dengan putrinya, Syaza. Kalau pun ada sosok lelaki yang kelak menjadi pendamping hidupnya, Fira ingin lelaki itu menjadi cinta selamanya.
Hingga suatu hari Fira ditakdirkan bertemu dengan Hafez Baskoro, lelaki yang sebelas tahun lebih muda darinya. Sekuat apapun Fira membentengi hatinya, sejutek apapun perlakuannya pada Hafez tidak membuat Hafez mundur. Hafez dengan segala kecuekan dan kesederhanaannya mampu memberi warna pada keseharian Fira yang rapi dan perfeksionis. Kegigihan dan kesungguhan Hafez membuat Fira merasa diistimewakan.
Apalagi setelah melewati momen-momen perjalanan di Jogjakarta bersama, keduanya merasa yakin bahwa mereka adalah cinta selamanya untuk masing-masing. Fira dan Hafez pun menikah. Mereka menjalani kehidupan rumah tangga dengan bahagia. Apalagi tak lama kemudian Fira hamil. Semua menjadi begitu membahagiakan buat semua. Hafez terpacu untuk bekerja lebih giat untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang sutradara.
Hafez ingin mempersembahkan filmnya kelak untuk Fira. Hafez ingin membawa Fira ke tempat-tempat indah di dunia. Hafez ingin mencium Fira di tempat dan momen indah tersebut. Apakah Hafez bisa mewujudkan impiannya itu?
Review:
Film Cinta Selamanya diadaptasi dari novel Fira dan Hafez karya Fira Basuki. Novelnya diinspirasikan dari kisah nyata pengarang sendiri, Fira Basuki dan mendiang suaminya, Hafez Baskoro. Film yang diangkat dari novel karya penulis terkenal sekelas Fira Basuki tentunya sangat menjanjikan.
Apalagi merupakan kisah cinta sang pengarang. Meski begitu, Fira memberi kebebasan pada sutradara Fajar Nugros untuk menginterpretasikan novelnya dalam bentuk novel. Skenario pun diserahkan pada Piu Syarif dan Fira kabarnya tidak mau merecoki naskah buatan Piu yang pernah menggarap skenario film Pintu Harmonika (2013).
Peran utama dibawakan oleh pasangan Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto. Ini buat kesekian kalinya Atiqah dan Rio dipasangkan dalam satu film. Harus diakui keduanya mampu membawakan peran sebagai Fira dan Hafez dengan baik. Tentunya chemistry mereka sangat terasa dan tak canggung beradegan mesra. Atiqah bermain cemerlang di sini. Ia seperti menyatu dengan karakter Fira Basuki. Atiqah seperti menjelama menjadi seorang Fira Basuki.
Secara fisik wajah mereka juga agak mirip, terutama sama-sama mempunyai tulang pipi tinggi. Bahkan aksen Jawa Atiqah termasuk mirip dengan Fira yang memang logat Jawa Timurnya sangat kental. Bahkan ada yang mengira Fira Basuki men-dubbing suara Atiqah. Widi Mulia yang juga salah seorang personil B3 kembali menunjukkan kepintaran beraktingnya di Cinta Selamanya. Beberapa pemain top seperti Agus Kuncoro, Dwi Sasono dan Lukman Sardi tampil menggelitik dan menghibur meski hanya muncul sekilas.
Gambar-gambar yang menarik dan musik yang senada dengan filmnya menambah nilai plus film persembahan Wardah dan Demi Istri Production ini. Yang cukup unik, adalah beberapa soundtrack lagu berbahasa Jawa yang ternyata lagu favorit pasangan Fira dan Hafez. Sayangnya ada sejumlah detil mengenai hubungan mereka yang mungkin belum diketahui penonton.
Informasi itu bisa saja ada di dalam novelnya tapi karena berbagai pertimbangan tidak ditampilkan di filmnya. Hal itu membuat banyak pertanyaan yang belum terjawab oleh penonton, seperti kenapa Hafez tidak mau memeriksakan penyakitnya dan apakah Fira sudah mengetahui penyakit yang diderita Hafez. Buntutnya, ada beberapa adegan yang seharusnya terasa dramatis dan mengharukan justru terasa biasa saja.
Meski begitu, Cinta Selamanya tetap menarik untuk ditonton. Fajar Nugros menyajikan film ini dengan ringan dan mengalir. Adegan yang memancing tawa dan haru disajikan dengan sewajarnya dan tidak berlebihan. Film ini menyajikan kisah cinta sejati yang bisa saja dialami oleh tiap pasangan.
Ada nilai-nilai positif yang bisa dipetik dari film ini. Seperti perjuangan seorang single-parent, perjuangan mencari cinta sejati, menyikapi kepergian pasangan sampai berusaha berpikir positif setelah cobaan datang menghampiri kita. Cinta Selamanya sudah tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai Kamis (30/4/2015) ini.
Foto-foto Adegan
Trailer 'Cinta Selamanya'