Fimela.com, Jakarta Indonesia adalah negara yang memasuki tahap waspada narkoba yang sudah sangat mengkhawatirkan. Tidak salah tentunya jika Indonesia menerapkan eksekusi mati kepada para tersangka pengedarnya. Hukuman mati diterapkan untuk menciptkan efek jera kepada para bandar narkoba. Kalau di antara kalian menganggap eksekusi mati untuk Terpidana kasus narkoba "Bali Nine" itu terkesan sadis dan tidak manusiawi. Nampaknya kalian harus melihat beberapa hukuman mati yang lebih mengerikan dari hukuman Duo Bali Nine cs di bawah ini.
1. Dikuliti Hidup-hidup
Cara eksekusi mati ini merupakan hukuman penyiksaan paling tidak beradab yang dipraktekkan selama abad pertengahan. Karena menguliti seseorang yang masih hidup. Dulu, model eksekusi ini diperuntukkan bagi seorang penjahat, tentara tawanan dan penyihir sekitar seribu tahun yang lalu di daerah Timur Tengah dan Afrika. Setelah dikuliti, korban dipaku ke dinding sebagai peringatan, sehingga siapapun yang melihatnya dapat belajar dan tidak pernah menentang hukum.
2. Ditusuk Sampai Mati
Ini salah satu hukuman mati terkejam dan sadis di dunia. Mereka dianggap bersalah bakal dilucuti pakaiannya lalu ditusuk dengan kayu panjang, mulai dari dubur, hingga mulut, atau mulai dari kemaluan hingga kepala. Setiap orang merenggang nyawa dengan cara paling menyakitkan, bahkan beberapa hari kemudian baru meninggal. Kayu itu lalu ditancapkan di tanah. Kekaisaran Yunani dan Romawi pernah memakai cara ini untuk para tahanan perang.
3. Ditarik dan Dimutilasi Jadi Empat
Inggris di abad pertengahan menerapkan hukuman mati paling sadis sejagat. Mereka menjadi pengkhianat negara bakal menghadapi hukum yang satu ini. Tali dililitkan pada kaki, lalu ditarik berlainan arah serta dimutilasi di tengah masyarakat. Bukan hanya itu. Isi perut terdakwa di keluarkan, alat vitalnya dikebiri, lalu tubuh dipotong empat bagian dan ditaruh di berbagai keramaian pusat kota untuk memberi pelajara bagi mereka yang punya niat memberontak.
4. Direbus
Rusia dan Eropa ribuan tahun lalu pernah menggunakan cara hukuman mati sadis. Terdakwa bersalah direbus hidup-hidup dalam kuali dengan air mendidih, minyak, atau asam. Kematian berlangsung lambat dan menyakitkan. Biasanya terdakwa dicelupkan area kepalanya terlebih dulu. Dia direbus sampai tidak bernyawa. Untuk memudahkan prosesnya, algojo memilih kuali kecil sehingga air atau minyak bakal cepat panas.
5. Mengeluarkan Isi Perut
Mengeluarkan isi perut merupakan hukuman mati pernah diterapkan di Jepang. Mereka yang dinyatakan bersalah harus memilih, melakukan itu sendiri atau meminta bantuan orang lain. Jantung dan paru-paru merupakan organ terakhir yang tidak dikeluarkan. Ini untuk menjaga arwah mereka yang mati agar tidak penasara.
6. Panggang Hingga Mati Dalam Banteng Sisilia
Banteng Sisilia merupakan perangkat eksekusi rancangan Yunani kuno. Benda ini terbuat dari kuningan, berongga, dan bisa dibuka-tutup. Di bawahnya terletak kayu bakar untuk menyalakan api, sehingga terdakwa dipanggang sampai mati. Rancangan telah dibuat dengan teknologi tinggi sehingga jeritan orang di dalamnya terdengar seperti lenguhan banteng ngamuk. Saat dibuka, tulang-tulang yang hangus terlihat bersinar dan dapat disusun menjadi perhiasan gelang atau kalung.
7. Roda Katrin
Roda Katrin merupakan perangkat eksekusi digunakan di abad pertengahan dan awal zaman modern. Si terdakwa diikat di atas roda dan dipukul daerah dada dengan gada atau palu besar sampai hancur. Negara yang pernah melakukan hukuman ini ialah Prancis, Jerman, Denmark, Swedia, Rumania, Amerika Serikat, dan Rusia.
8. Lingchi
Ini metode hukuman mati dengan cara menguliti si terdakwa. Lingchi dikenakan pada seseorang yang melakukan pelanggaran berat seperti berkhianat atau membunuh orang tua. Hukuman ini digunakan di China, dan di negara itu setiap warga harus menghormati orang tua. Mereka yang dihukum bakal diikat di tiang tengah-tengah masyarakat dan dikuliti hidup-hidup. Beberapa daging menonjol seperti payudara atau kemaluan lelaki dipotong. Kadang terdakwa diberikan opium (candu) untuk menahan rasa sakit.
9. Ditarik Berlawanan Arah
Metode hukuman mati dengan cara ditarik berlawanan arah pernah digunakan di Persia. Ini dilakukan di hutan dan rawa-rawa. Mereka dipaksa untuk menelan susu dan madu hingga mengalami diare. Madu bakal digosokkan ke seluruh tubuh untuk mengundang serangga sehingga penyiksaan menjadi lebih parah. Hasil buangan atau feses terdakwa ditampung hingga menarik perhatian hewan-hewan menggelikan. Untuk beberapa kasus, mereka bakal terus diberi makan dan dibiarkan dalam keadaan diare. Pada akhirnya mengalami dehidrasi lalu mati perlahan-lahan.
10. Mencekik sampai mati
Metode eksekusi mencekik sampai mati ini dikenal dengan nama Garrote dan dipraktikkan pada abad 19 di banyak negara di Eropa, seperti Prancis dan Spanyol. Terdakwa bakal diletakkan di atas kursi dan dicekik dengan alat belakangnya ada pemutar menyebabkan alat itu semakin ketat hingga mematahkan leher korban.
11. Dipancung
Arab Saudi mennggunaka hukum pancung atau pun penggal bagi siapapun yang terbukti telah melakukan pembunuhan. Mereka memenggal kepala menggunakan pedang yang ditebaskan secara langsung ke keleher atau menggunakan alat pancung. Banyak TKI yang pernah menerima hukum penggal atau pancung di Arab Saudi.
12. Digantung
Negara Irak pernah menerapkan hukuman gantung pada mantan Presiden Saddam Husien, karena terbukti secara sah melakukan pembunuhan terhadap 148 orang Syiah di wilayah Dujail. Eksekusi mati yang dilakukan oleh Irak ini tidak pandang bulu mereka menerapkan kepada siapa saja yang terbukti telah melakukan pembunuhan.