Fimela.com, Jakarta Penjara Nusakambangan terkenal sebagai lapas nomor satu di Indonesia yang memenjarakan orang-orang dengan status narapidana berat. Kalau bukan teroris, berarti tahanan politik, dan bandar narkoba kelas kakap.
Nah, beberapa orang ini namanya semakin mencuat setelah mendekam di balik bui Nusakambangan. Siapa saja mereka? Simak paparan Bintang.com berikut ini. Cus!
Hutomo Mandala Putra
Anak bungsu mantan Presiden Suharto ini pernah merasakan dinginnya tembok penjara Nusakambangan. Dia didakwa atas perencanaan pembunuhan terhadap Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita, kepemilikan senjata api plus amunisinya, dan usaha melarikan diri dari sel.
Selama dipenjara, dia mendapat remisi enam kali. Dari 15 tahun menjadi 20 bulan saja.
Bob Hasan
Dia seorang pengusaha dan pernah menjadi menteri perindustria dan perdagangan di era Suharto. Namanya mencuat saat berbisnis kayu. Lewat bisnis ini dia dituduh melakukan pengrusakan lingkungan serta korupsi. Akhirnya dia dijebloskan ke Nusakambangan.
Johny Indo
Nama aslinya Johanes Hubertus Eijkenboom. Dia tersohor sebagai perampok bersama komplotannya, Pachinko (Pasukan China Kota). Aksi terkenalnya saat merampok toko emas di Cikini, Jakarta Pusat dan dilakukan siang hari!
Johny akhirnya berhasil ditangkap di Sukabumi. Dia dijebloskan ke Nusakambangan. Tak tahan dipenjara, Johny mencoba kabur dan setelah bertahan 12 hari dia pun berhasil dibekuk.
Kisahnya sungguh epik dan banyak dibuat menjadi film. Kini Johny sudah insyaf.
Pramoedya Ananta Toer
Meski tak pernah melakukan tindak kriminal tapi Pramoedya Ananta Toer dianggap membuat tulisan sangat provokatif dan membuat resah pemerintah, terutama saat Suharto berkuasa. Pengaruh pria berkacamata ini memang luar biasa. Penanya sungguh tajam menusuk hati para penguasa.
Hanya karena Pramoedya ikut Lembaga Jaringan Kesenian (Lekra) yang saat itu berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), pemerintah leluasa menangkapnya dengan tuduhan komunis. Bahkan capnya sungguh luar biasa, TAHANAN POLITIK. Pramoedya dijebloskan ke Nusakambangan tanpa proses pengadilan.
Amrozi, Imam Samudera, dan Mukhlas
Yang juga termasuk narapidana tersohor Nusakambangan yakni trio bom bali, Amrozi, Imam Samudera, dan Mukhlas. Mereka dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi pada 2008.
Kusni Kadut
Anak-anak zaman sekarang mungkin gak kenal siapa itu Kusni Kadut. Tapi coba tanya bapak-ibu kamu. Mereka bakal langsung berapi-api menceritakannya.
Kamu kenal tokoh Robinhood? Penjahat baik hati yang membagi-bagikan hasil rampokan dia ke rakyat miskin. Itulah Kusni Kadut. Sebab nasib yang tak berpihak kepadanya lantaran selalu ditolak saat melamar kerja, Kusni nekat ngerampok para orang kaya.
Padahal dulu Kusni ikut dalam perjuangan revolusi Indonesia hingga membuat kakinya tertembak peluru Belanda. Tapi apa lacur, dia tidak dihargai. Hal ini yang membuat Kusni sakit hati dan memutuskan jadi penjahat.
Kelakuan Kusni yang gak bisa ditoleransi yakni merampok 11 permata mahal dari Museum Nasional Jakarta (dulu Museum Gajah). Dia sempat menghilang setelah merampok permata itu namun ditemukan di Semarang setelah mencoba menjual hasil rampokannya.
Kusni buronan paling dikenang sepanjang masa sebab sifatnya bagai dua sisi mata uang. Jahat bagi korban, namun malaikat untuk warga miskin yang telah dibantunya. Kusni pun dijatuhi hukuman mati pada 1980.
Dan eksekusi mati para terpidana narkotika semakin dekat. Nusakambangan menjadi tempat untuk hidup terakhir mereka.