Fimela.com, Jakarta Satu tahun dari sekarang, April 2016, Hanung Bramantyo akan merilis film Kartini. Sebagai pemeran utama, Dian Sastrowardoyo akan didapuk menjadi Kartini. Hanung ingin mengangkat pahit getir dan sisi lain perjuangan Kartini mengupayakan keseteraan gender.
Kartini, menurut Hanung, adalah sosok yang telah menjadi inspirasi bagi setiap perempuan. Namun belum tentu kita mengenal betul bagaimana perjuangan beliau semasa hidupnya, beban yang dihadapinya untuk membela kaum perempuan lewat tulisan-tulisannya.
"Keinginan membuat film Kartini ini muncul berbarengan saat saya membuat film Soekarno, ada dua yang saya tawarkan kepada produser, akhirnya diambil Soekarno. Karena dulu film kartini nggak laku, tapi saya buat film itu untuk sharing bukan buat laku nggak laku. Akhirnya saya cari produser lain," Ungkap Hanung Bramantyo di Djakarta Theater, Rabu (22/4/2015).
Nantinya Hanung akan membongkar perjalanan kisah hidup seorang Kartini melalui sudut pandangnya. Kartini akan diceritakan sejak ia usia berkisar 16 sampai 24 tahun melalui sosok yang lincah.
"Pertama bahwa kartini adalah ABG, meskipun ia adalah orang Jawa bukan berarti dia harus lemah lembut. Saya memahami kartini tetapi tidak cara yang bombastis. Saya justru mengembalikan karakter beliau yang lincah dan dia dipanggil Trinil karena kelincahannya," Jelas Hanung.
Tentang pemilihan pemeran Kartini yang akan diperankan oleh Dian Sastrowardoyo, Hanung angkat bicara. "Kenapa Dian, saya membutuhkan kendaran agar sosok kartini masuk kedalam hati para anak muda. Awalnya Dian saya ajak untuk memerankan Ngasirah, ibunya Kartini umur 27-28 tahun. Namun setelah melakukan riset kecil-kecilan, nama Dian yang paling ditunggu," paparnya.