Fimela.com, Jakarta Plus minus memang selalu ada ketika seseorang menggunakan jejaring sosial, ini juga yang dirasakan oleh Daniel Mananta terkait penggunaan aplikasi Path yang ada di smartphone miliknya. Karena sering 'kepoin' temannya melalui Path, akhirnya Daniel Mananta merasa kecanduan.
Alasan tersebut membuat Daniel rela menghapus aplikasi jejaring sosial tersebut pada smartphone-nya. Pria kelahiran Jakarta, 14 Agustus 1981 ini, merasa menggunakan Path membuat dirinya menjadi kurang produktif.
"Path di smartphone, gue delete. Ngerasa kecanduan. Gue ngerasa jadi suka banget 'kepoin' temen. Sangat tidak produktif aja. Karena satu jam ga berasa," tutur Daniel di acara Nescafe Dolce Gusto, Senayan City, Jakarta Pusat (21/4).
Daniel mengatakan dirinya memilih menghapus aplikasi Path semenjak setahun lalu. "Hampir setahun yang lalu hapusnya," ujar Daniel Mananta. Dibandingkan jejaring sosial lain seperti Twitter, Instagram, maupun Facebook, Path termasuk jejaring sosial yang kurang memberikan efek positif bagi Daniel.
Memang, dari segi jumlah pertemanan Path lebih eksklusif daripada jejaring sosial lainnya. "Semakin banyak folower di Path juga gak pengaruh Ga penting juga sih. Dengan Facebook, Instagram atau Twitter, gue bisa dibayar atau promo, kalau Path gak. Jadi sekarang fokus ama Facebook, Instagram, dan Twitter," ujar Daniel Mananta.