Fimela.com, Jakarta Pembajakan yang sangat mengakar membuat produksi fisik semakin menurun. Karena harga bajakan lebih murah, masyarakat yang belum memiliki kesadaran pun memilih untuk tidak membeli karya yang asli. Hal ini membuat banyak musisi atau penyanyi yang malas memproduksi album dalam bentuk fisik.
T2, grup vokal yang digawangi oleh Tiwi dan Tika pernah mencoba cara lain. Demi bersaing dengan harga CD/VCD bajakan, mereka rela menggelontorkan sebuah album karaoke dengan harga cuma Rp 5000.
"Kami (T2) pernah ada keluarkan CD karaoke dengan harga Rp 5000. Kalau gak salah itu tahun 2007. Karena emang dampaknya besar banget, udah ada banyak cara yang dilakukan untuk mengurangi," kata Tiwi di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (17/4).
Namun, meski telah ditekan harga jualnya, penjualan album T2 pun tidak maksimal. "Kan kalau gak bisa dihentikan ya dikurangi, tapi itu ternyata tidak efektif, walau kami udah tekan harga. Merasakan sejak dulu udah sangat capek ya," ujarnya.
Karenanya, ketika ada gerakan untuk kembali menghidupkan perlawanan terhadap pembajakan, Tiwi ikut bergerak di depan. Ia bersama artis-artis lainnya seperti Anang Hermansyah, Ashanty, Vicky Shu, Siti Badriah, dan lainnya mendatangi Mabes Polri sebagai instansi penegak hukum.
"Kalau langsung dari pak Kapolri, beliau sangat concern dengan masalah ini. Alhamdulilllah kami sangat senang, beliau sangat tanggap sekali apa yang kami keluhkan sejak dari dulu. Katanya akan ditindaklanjuti," tutur Tiwi.