Fimela.com, Jakarta Jiwa enterpreneur masyarakat Indonesia memang masih sangat rendah. Hal tersebut dikatakan oleh Iwel Sastra, seorang stand-up comedian yang juga volunteer Dompet Dhuafa. Dibandingkan dengan Singapura, menurut Iwel, Indonesia masih kalah jauh.
"Dibandingkan Singapura, mereka enterprenuernya lebih banyak dari pada kita. Padahal jiwa enterpreneur ini sangat bagus sekali ya," kata Iwel di preskon program Dompet Dhuafa-Dari Dhuafa Menjadi Berdaya, Cafe Demang, Sarinah, Jakarta Pusat (16/4/2015).
Rencananya, program yang ingin mengangkat para dhuafa ini akan menyasar sektor pertanian, usaha kecil menengah (UKM), dan peternakan. Iwel berharap program-program positif ini bisa membuat banyak bermunculan wirausahawan baru, baik dari kaum Adam maupun Hawa.
"Dalam rumah tangga, perempuan bisa mandiri. Dia bisa jadi penyanggah perekonomian utama. Bisa menjadi wanita mandiri. Bisa berkiprah sebagai enterprenuer. Untuk itu kan harus ada yang mewadahi," ujarnya.
"Kedua, wanita juga bisa mensupport keluarga karena suami tidak banyak penghasilannya. Istri men-support. Ini didampingin dan akhirnya bisa support. Bisa ikut," tuturnya.
Bagaimanapun, menjadi seorang enterpreneur memiliki nilai yang sangat positif. Selain bisa mengangkat ekonomi keluarga, juga bisa menyediakan lapangan kerja baru. Para wanita pun bisa menjadi kartini-kartini modern.
"Seharusnya bisa. Kalau yang perempuan-perempuan ini bisa mandiri dan usaha, banyak enterprenuer yang menonjol. Sebagai SDM sangat potensial sekali. Pengusaha itu penopang perekonomian negara. Banyak dibutuhkan enterprenuer di sebuah negara," ujar Iwel.