Liputan6.com, Jakarta Pemain: , Agus Kuncoro, Inong Nidya Ayu, Khadijah Banderas, Yafi Tesa Zahara, Dian Nova
Sutradara:
Produksi: Rapi Films
Durasi: 97 menit
Sinopsis:
Jarot (Agus Kuncoro) dan istrinya Irma (Inong Nidya Ayu), dan dua anak-anaknya, Luna (Nabilah JKT48) berumur 15 dan Aruna (Khadijah Banderas) berumur 5 tahun pindah ke rumah baru mereka. Selain mereka berempat, ada Bu Surti, pembantu rumah tangga yang sudah lama bekerja bersama mereka. Setelah sebelumnya tinggal di dalam kota, mereka menempati rumah baru di pinggiran kota karena sang ayah pindah tugas.
Rumah itu sangat luas tapi istri dan anak-anak Jarot kurang setuju pindah ke rumah baru mereka. Luna yang selalu ingin tahu, mendapati ada perabotan yang cukup menggangu, yaitu sebuah ranjang tua dengan ukiran berupa seorang wanita yang sedang berteriak. Ranjang tua ini ada di sebuah ruangan yang terletak di lantai atas.
Awalnya semua berjalan-baik. Tapi kenudian terjadi perubahan pada Aruna.
Sebelumnya, Aruna adalah sosok yang sangat aktif dan periang. Semenjak di rumah baru, ia seperti menarik diri. Hal ini sangat diperhatikan oleh Luna. Orang tua mereka tidak terlalu memperhatikan karena keduanya sering bertengkar setelah sang istri semakin sibuk dengan pekerjaannya. Jarot pun menambah permasalahan dengan sikapnya yang juga keras.
Aruna beberapa kali merasa ada orang atau mahluk lain di rumah mereka. Aruna mencoba mengutarakan kepada orang tuanya tapi karena keduanya tidak menaruh perhatian yang penuh, maka kecemasan Aruna terabaikan begitu saja. Hanya Lunalah yang merasa kejanggalan ini. Ia pun juga merasa sedih dengan keadaan orang tuanya, tapi hal ini bisa ia hindari dengan kegiatannya menari jawa.
Suatu hari Aruna tiba-tiba menghilang, tapi semua barang-barangnya masih ada di kamarnya. Mereka pun panik dan berusaha mencari Aruna. Mereka meminta bantuan penduduk sekitar bahkan sampai meminta bantuan polisi. Tapi Aruna tetap tidak ditemukan dan tidak ada petunjuk apa pun. Keadaan semakin rumit ketika Irma memutuskan untuk pergi ke rumah orangtuanya.
Sedangkan Bu Surti meminta berhenti karena tidak tahan dengan keangkeran rumah baru tersebut. Tinggal Jarot dan Luna yang berusaha menemukan Aruna dan memecahkan teka-teki yang menggelayuti rumah mereka. Bagaimana nasib mereka selanjutnya? Apakah Aruna bisa ditemukan?
Review:
Membesut film horor sepertinya sudah identik dengan Rizal Mantovani. Meskipun beberapa kali menyutadarai film drama maupun komedi, Rizal memang paling fasih membesut genre horor. Kali ini ia kembali mengarahkan film horor dengan mengangkat mahluk Wewe.
Rizal memang menolak menyebutnya sebagai setan maupun hantu, karena mahluk-mahluk seram seperti Wewe, Kuntilanak, Sundelbolong sampai Jelangkung lahir dari cerita rakyat atau folklor. Ia menampilkan Wewe dengan dibalut cerita keluarga. Apa yang terjadi pada Aruna menurutnya terjadi karena ia kurang mendapat perhatian dari orangtuanya. Jarot dan istrinya memang sering bertengkar dan lebih sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
Cerita ini bisa terjadi pada siapa saja. Namun di film ini ditampilkan Wewe yang konon seorang nenek yang kerap menculik anak-anak kecil. Ia menculik anak-anak yang kurang mendapat perhatian dari orangtuanya sehingga lebih suka tinggal bersama sang nenek di alam lain. Apa pesan yang ingin disampaikan dari film ini dan itu yang menjadi nilai lebihnya.
Agus Kuncoro dan Inong seperti biasa tampil bagus dan membawakan perannya dengan baik. Agus yang biasa bermain di film-film drama ‘kelas berat’ tentunya tak sulit berperan sebagai ayah dan kepala keluarga yang menghadapi banyak masalah. Sementara Nabilah JKT48 memang belum bisa mengimbangi keduanya, tapi dengan usia yang masih muda ia masih bisa berkembang lagi.
Tapi harus diakui popularitas Nabilah sebagai member JKT48 menjadi daya tarik tersendiri buat mendatangkan penonton. Hal itu diakui oleh Rizal Mantovani. “Saya memang mencari remaja pemeran Luna yang benar-benar berusia 15 tahun. Bukan hal gampang, saya sampai mencari lewat Youtube dan sampai akhirnya menemukan Nabilah,” terang Rizal.
“Setelah melalui proses kasting dan berbagai pertimbangan kita putuskan untuk memilih Nabilah. Selain punya basic akting yang lumayan bagus, dia punya banyak fans. Bahkan di antara anggota JKT48 dia termasuk yang punya fans paling banyak. Itu jadi nilai tambah buat pemasaran film Wewe,” sambung Rizal. Tapi yang jadi scene stealer adalah Khadijah Banderas yang berperan sebagai Aruna.
Hampir tiap adegan yang menampilkan Aruna selalu bernuansa misterius, membuat penasaran sekaligus mencekam. Di usia yang masih anak-anak, Khadijah punya potensi bagus untuk menjadi aktris jempolan. Secara keseluruhan Wewe cukup menegangkan dan menghibur. Beberapa adegan bisa membuat penonton terkejut dan merinding.
Seperti karya-karya Rizal lainnya, Wewe tidak royal menampilkan mahluk seram tapi setiap kali muncul bisa membuat penonton terkejut dan tegang. Bagaikan naik roller-coaster, seperti itulah yang diharapkan Rizal saat menyaksikan film horor besutannya. Hal ini pun lumayan terasa di film Wewe. Sudah menjadi tradisi film horor, Wewe pun menampilkan ending yang mengejutkan dan terkesan menggantung.
Buat penyuka film horor, fans Nabilah JKT48 dan mereka yang penasaran dengan akting Agus Kuncoro di film horor, jangan lupa tonton filn Wewe yang akan diputar di bioskop mulai 16 April besok.
Foto-foto Adegan
Foto-foto: Twitter dan Instagram
Trailer 'Wewe'