Fimela.com, Jakarta Sudah 25 tahun lebih Krisdayanti berkarya di pentas musik. Ratusan panggung besar dan kecil sudah ia lintasi, namun energi untuk berkarya seperti tak kunjung padam. Di usianya yang sudah matang seperti sekarang ini, Yanti masih ingin menorehkan sejarah di belantika musik tanah air.
Tak berlebihan kalau kedua orang tuanya Trenggono dan Rachma Widadiningsih menyematkan nama Krisdayanti untuk bayi perempuan yang lahir di Batu, Malang Jawa Timur 24 Maret 1975 itu. Soalnya, dari nama itu memang menyimpan asa yang besar. Kris dalam bahasa Jawa berarti pusaka, sedangkan daya berarti kekuatan. Secara bebas nama Krisdayanti bermakna pusaka yang memiliki kekuatan.
Adalah kekuatan vokal yang menjadi andalan adik kandung Yuni Shara ini. Melalui suaranya nan merdu, ia berhasil menundukkan dunia. Puluhan tembang berhasil ia populerkan, baik sendiri maupun berkolaborasi dengan penyanyi dan musisi lain. Setelah mantap sebagai seorang penyanyi, pelan-pelan ia melebarkan sayap menjadi pencipta lagu, produser rekaman, model, pemain sinetron, dan film serta pengusaha.
Kini ia fokus menjadi penyanyi sembari mengurus dua anaknya; Ariannha Amora Lemos dan Kellen Alexander Lemos dari pernikahannya dengan pengusaha Timor Leste, Raul Lemos. Sementara dua anak dari pernikahan terdahulu dengan Anang Hermansyah, Aurel dan Azriel diasuh oleh ayahnya.
Sebuah konser grande bertajuk Traya tengah dipersiapkan sang diva. KD –begitu sebagian orang menyapanya-- tidak sendirian. Kolega lamanya Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto juga digandeng. Dua orang yang pernah terlibat dalam konser tunggal Krisdayanti sebelumnya. Yang satu komponis, konduktor dan penata musik andal negeri ini. Sedangkan yang lainnya, sutradara dan penata artistik untuk beragam panggung konser dan pertunjukan besar di tanah air.
Ketiganya menyatu untuk sebuah karya yang akan dipentaskan pada tanggal 3 Mei 2015. Tempat pertunjukan pun sengaja dipilih Plenary Hall, Jakarta Convention Center(JCC). Yanti punya alasan tersendiri mengapa pertunjukkan tersebut harus di laksanakan di sana. Secara historis, ia pernah mengelar dua kali konser tunggal yang banyak mendapat pujian di tempat tersebut. Konser KD (2001) dan KD 1530 (2005). Secara emosi tempat itu amat presitisius dan menjadi pembuktian bagi Yanti sebagai seorang penyanyi yang memiliki kelas tersendiri di negeri ini.
Di tengah kesibukannya mempersiapkan konser Traya, ia menerima Edy Suherli dan fotografer M. Akrom Sukarya dari Bintang.com di kediamannya bilangan Jeruk Purut, Jakarta Selatan, belum lama berselang. Inilah petikan
Sejarah itu Akan Terulang
Krisdayanti akan kembali mengulang sejarah. Sepuluh tahun dan empat belas lalu ia pernah menggelar konser besar di JCC. Kala itu banyak pihak yang memberikan pujian. Kini setelah satu dekade berlalu, Krisdayanti ingin menorehkan sejarah. Mungkinkan sejarah itu terulang kembali?
Bagaimana persiapan konser Traya yang akan digelar 3 Mei 2015?
Tidak semua orang ada kesempatan untuk bikin konser tunggal. Karena itu aku menyikapinya dengan penuh kesungguhan, persiapannya harus rapi. Pokoknya, konser ini tidak hanya harus bagus, tapi harus bisa bikin penontonnya puas. Alhamdulillah, saya dapat kesempatan untuk konser tunggal lagi. Sudah 25 tahun lebih saya meniti karier di industri musik negeri ini. Sebagai penanda 25 tahun berkarier, saya kemudian menggelar konser ini.
Baca juga: Krisdayanti Selalu Introspeksi Setiap Ultah
Arti konser ini sendiri untuk Anda apa?
Konser ini tidak hanya perwujudan tanggungjawabmoral bagi saya sebagai seorang penyanyi. Namun juga hadiah buat diriku sebagai pribadi dalam usiaku yang sudah 40 tahun. Ini juga persembahan untuk semua orang yang sudah memperhatikan saya dan menyayangi saya. Ini semua saya persembahkan untuk mereka.
Kenapa harus di JCC sebagai tempat konser ini?
JCC itu adalah sebuah tempat bergengsi di Jakarta dan juga Indonesia. Saya pernah menggelar konser di tempat itu dan sukses. Ketika kami ingin menyuguhkan sesuatu tentunya harus di tempat yang sama atau minimal serupa. Sebenarnya, saya sudah dapat sebuah tempat untuk konser itu. Tapi beda, prestise JCC itu memang lebih di mata saya. Ada juga sebagian penggemar saya yang berpendapat Krisdayanti itu harus tampil di JCC, kalau enggak di sana mereka enggak mau nonton. Ya sepert itulah sejarahnya.
Seperti apa latihan yang Anda lakukan jelang konser ini?
Ada personal trainer untuk saya. Namun, saya akan lebih banyak berlatih di rumah. Ada berlari tiga puluh menit dan berenang sepuluh lap. Ada juga sesi latihan untuk melangsingkan tubuh. Tak bisa dipungkiri kekuatan fisik itu amat menentukan agar seorang penyanyi bisa tampil prima. Apalagi, untuk sebuah konser tunggal yang panjang. Itu mutlak dibutuhkan stamina yang bagus. Aku juga masih berlatih vokal lagi dengan ibu Catherine Leimena. Ada juga latihan musik tradisi Indonesia oleh Mbak Ubiet, dia kan pakar musik etnik. Penarinya ada 30 orang yang akan dilibatkan dalam konser ini. Pokoknya all-out.
Anda serius sekali?
Oh ya, harus itu. Kita enggak tahu ke depan setelah konser ini terselenggara apakah saya masih diberi kesempatan untuk bikin konser lagi. Seperti 11 tahun lalu Erwin dan Jay juga bilang kepada saya, kita harus mempersiapkan konser tunggal sesempurna mungkin. Soalnya belum tentu setelah itu akan bisa menggelar konser tunggal kembali. Ternyata Allah masih beri kesempatan pada kami untuk mengelar konser serupa dalam bentuk dan format yang berbeda tentunya.
Biaya untuk menggelar konser ini tentu besar sekali?
Kalau bicara biaya memang besar sekali. Kalau dibandingkan dengan 2005 lalu biayanya sudah melonjak dua kali lipat atau lebih. Semua harga sudah melambung. Semoga semua yang kami keluarkan bisa kembali modal.
Seperti apa tanggapan dari Raul Lemos atas rencana konser ini?
Butuh waktu setahun untuk merayu suamiku dan akhirnya dia mengizinkan saya untuk kembali bikin konser tunggal bersama dua sahabat, Erwin dan Jay. Mas Raul itu memang amat concern agar saya mengurusi anak. Namun, ia masih memberi cela saya untuk berkarier. Syaratnya saya harus bertanggungjawab pada anak-anak. Setelah dia melihat saya bisa bertanggungjawab baru izin itu diberikan.
Berjodoh dengan Erwin dan Jay
Tidak mudah menemukan partner yang pas untuk mewujudkan sebuah mahakarya. Krisdayanti memang sudah berjodoh dengan Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto. Perpaduan ketiga sahabat ini memang telah terbukti menghasilkan Konser KD dan konser KD 1513. Dalam konser Traya, trio ini kembali berkolaborasi.
Pilihannya kok masih pada Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto?
Gimana ya, di negeri ini memang tidak sedikit musisi dan penata panggung yang mumpuni. Namun untuk saat ini saya kok masih cocok bekerjasama dengan kedua orang ini. Mereka bisa merealisasikan keinginan saya. Mereka itu seniman yang punya idealisme dalam berkarya. Aku kagum sekali dengan mereka. Bedanya dulu Erwin dan Jay yang bikin Konser Krisdayanti. Sekarang Raya Event bersama partner yang menyelenggarakan event ini dengan menggandeng Erwin dan Jay.
Song list yang akan ditampilkan apa saja?
Saya membawakan 27 nomor lagu yang bersejarah sepanjang karier saya di belantika musik Indonesia. Beberapa lagu itu akan ada insert lagu-laguku yang asli. Konser ini kan namanya Traya. Kata itu diambil dari bahasa Jawa kuno yang artinya tiga. Jadi presentasenya Krisdayanti 50 persen dan sisanya untuk porsi Erwin dan Jay. Mereka bisa berkesplorasi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing untuk mengekspose Krisdayanti. Erwin akan menampilkan keragaman musik entik Indonesia. Jay akan menyuguhkan short movie-nya yang bisa dikolaborasikan dengan laguku.
Dari nomor-nomor lagu yang akan ditampilkan, apa benang merah konser ini?
Secara umum memang ini adalah gambaran perjalanan karier saya dari awal meniti karier sebagai penyanyi hingga sekarang. Namun, dalam sudut pandang yang berbeda konser ini bisa dimaknai sebagai kewanitaan, kedivaan, persahabatan, rumah tangga, keindonesian, dan regenerasi. Pokoknya, kompleks banget, deh.
Ada penyanyi tamu yang akan ditampilkan?
Seperti konser saya sebelumnya ada penyanyi tamu yang akan ditampilkan. Namun, kami belum memublikasikannya. Pokoknya, surpirse. Makanya jangan diungkap dulu saat ini. Nanti saya akan berduet dengan penyanyi tamu itu. Penasaran, kan? Hehehe.
Bagaimana dengan panggung?
Jay mengonsep panggung yang benar-benar megah. Ada panggung dengan tinggi 12 meter. Di belakangnya ada tempat musisi orkestra sebanyak 80 orang. Pokoknya kolosal deh. Akan menjadi konser yang meletup kata orang Malaysia.
Ada rekaman untuk konser ini?
Konser ini akan akan disiarkan oleh TransTV, terima kasih atas partisipasinya. Selain itu seperti konser sebelumnya nanti kami akan rekam dan buat album sendiri dari konser Traya ini. Makanya akan diperhatikan semua sedetil mungkin. Agar bisa menjadi kenangan indah di usiaku yang sudah 40 tahun ini. Inilah curahan hati, bentuk trima kasih, dan rasa bangga saya pada penggemar, pencinta musik dan Indonesia secara umum.
Bagi Pengalaman Lewat Konser
Lewat konser Traya, Krisdayanti akan membagi pengalaman hidup dan juga perjalanan kariernya di belantika musik Indonesia. Sebuah perjalanan panjang yang penuh liku. Bagaimana ia move on dari keterpurukan juga tak lupa dibagi kepada penonton.
Menjalani karier di dunia musik ini kan tidak mulus-mulus saja apa yang akan dishare pada publik?
Kesempatan, rezeki dan talenta itu adalah pemberian Tuhan. Bagaimana kita mengelolah dan mengoptimalkannya. Perjalanan karier kita ini kan turun naik. Persoalannya bagaimana kita bisa bangkit saat terpuruk. Saya pernah juga terpuruk tetapi pelan-pelan saya bangkit. Bahasa anak sekarang harus move on, jangan lama-lama diam saat terpuruk.
Apalagi yang akan ada bagikan kepada penonton?
Satu hal yang perlu saya sharing juga. Sebagai seorang penyanyi setinggi apa pun pencapaian yang di dapat kita harus kembali ke rumah. Mengurus anak dan keluarga itu tetap harus jadi prioritas. Apalagi suami saya basic-nya bukan orang entertainmen. Dia curiga kalau saya terlalu banyak berada di luar rumah. Perjuangan saya saat ini selain sukses karier juga sukses rumah tangga.
Kapan Anda meluangkan waktu untuk keluarga?
Selama 25 tahun berkarier saya sudah biasa mengatur waktu antara karier dan keluarga. Saya punya asisten rumah tangga, namun kadang-kadang saya urus sendiri juga anak-anak. Selalu ada waktu untuk keluarga dan anak. Sekarang me time saya lebih banyak untuk anak dan keluarga. Apalagi, doa saya terjawab, saat aku menggigil ingin bertemu anak namun tak bisa. Sekarang semua sudah terganti. Alhamdulillah.
Hari Tua di Pulau Dewata
Keluarga bagi Krisdayanti adalah segalanya. Karier saat ini bukan lagi prioritas baginya. Demi keluarga dia akan pindah rumah setelah konser Traya tersaji. Yanti dan keluarga akan menghabiskanhari tuanya di pulau Dewata. Mengapa Bali yang menjadi pilihan Yanti?
Baca juga : Ditanya Kado, Krisdayanti: "Saya Sudah Lebih Dari Cukup"
Kabarnya Anda akan mukim di Bali setelah konser Traya ini?
Pekerjaan suami saya itu kan lebih banyak di Dili. Sementara saya banyak di Jakarta. Ketika ada pekerjaan yang penting dan saya harus mendampingi suami memang terlalu repot kalau harus ke Dili. Untuk ke Bali itu yang paling simpel dari Surabaya atau Denpasar. Kemudian kami berunding harus ada solusinya. Bali sepertinya layak untuk menjadi tempat tinggal masa depan kami.
Pilihannya Bali ya?
Itu karena tengah-tengah. Kalau saya ada kerjaan di Jakarta tinggal sekali terbang. Begitu juga kalau Raul harus kembali ke Dili tinggal sekali terbang juga. Selain itu papa saya juga sudah lama mukim di Bali. Jadi pas banget deh.
Sudah survei rumah di Bali?
Sudah, dong.
Pilih daerah mana?
Sebenarnya Bali itu semuanya eksotis. Semua tempat punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Di antara tempat yang indah di Bali, pilihan kami jatuh ke Jimbaran. Kami sudah lihat tempatnya dan bagus. Mudah-mudahan cocok dan bisa segera direalisasikan.
Beli tanah atau rumah?
Beli tanah, nanti kami akan dibangun pelan-pelan.
Kapan akan pindah?
Kalau semuanya sudah siap tentu saya akan pindah.
Jadi sudah mantap akan meninggalkan hiruk-pikuk Jakarta?
Jakarta itu kota yang amat berarti bagai saya. Di sinilah saya memulai karier sebagai penyanyi profesional. Di sinilah saya mempelajari ini dan dari dunia entertainmen. Berat memang untuk meninggalkan Jakarta. Namun hidup ini kan pilihan. Ada banyak pertimbangan mengapa sampai saya dan keluarga harus pindah ke Bali. Yang jelas, saya tidak akan meninggalkan Jakarta, meski nanti sudah pindah ke Bali. Saya tetap cinta Jakarta. Saya masih tetap menyambangi publik Jakarta lewat show dan beragam acara yang bisa saya tampil.