Fimela.com, Jakarta Selain menekuni kegiatannya di dunia entertainmen Rianti Cartwright juga merambah dunia bisnis. Isaha yang dipilihnya berawal dari kegemaran merawat diri di spa. Bintang film Jomblo ini kemudian mengajak sahabatnya untuk membuka spa yang khusus menyasar pasar perempuan. Berdirilah spa Kamala yang terletak di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Menjalankan usaha spa khusus perempuan ini terbilang lancar. Namun diakui Rianti kendala selalu ada, terutama di tahun awal mereka membuka usaha. Kini usahanya sudah mulai berkembang, bahkan sudah pula membuka sebuah cafe yang terinspirasi dari para bapak yang mengantar dan menunggui istri atau pasangannya merawat diri.
Apa saja kendala yang dihadapi dan seperti apa tips Rianti melakoni bisnisnya. Inilah sekelumit kisahnya.
What's On Fimela
powered by
1
Rianti Cartwright, Senang Bisnisnya Mulai Berkembang
Rianti Cartwright merintis usaha spa khusus wanita bersama sahabatnya tiga tahun silam. Setelah tiga tahun berjalan spa miliknya mulai berkembang.
Menurut perempuan bernama lengkap Rianti Rhiannon Cartwright ini usaha spa ini bemula dari kesukaannya melakukan perawatan spa.
“Awalnya aku emang suka sekali melakoni perawatan di spa, mulai dari lulur, massage, srub, pokoknya semua deh. Lama-lama aku dan temanku berpikir kenapa enggak buka sendiri,” kata Rianti membuka perbincangan di spa Kamala, yang berlokasi di bilangan Cikajang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/3/2015).
Apa evaluasi Anda setelah tiga tahun membuka usaha? “Tahun-tahun pertama biasa ya, terseok-seok. Namanya juga baru buka. Perlahan-lahan di tahun kedua pelanggan mulai meningkat. Dan sekarang sudah tahun ketiga makin banyak,” katanya tersenyum lebar.
Rianti bergeser lima derajat dari posisi duduknya. Sejurus kemudian ia melanjutkan celotehnya. “Aku senang di tahun ketiga ini usaha kami makin berkembang. Mungkin karena tidak banyak yang menyuguhkan layanan murni tradisi Indonesia dan khusus melayani pelanggan wanita. Jadi untuk bapak-bapak hanya sampai di teras saja. Silahkan menunggu di luar, hehehe,” ungkapnya.
Dengan konsep ladies only ini, masih kata Rianti, para pelanggannya bisa merasa nyaman di dalam. Soalnya semua karyawan yang bekerja di dalam adalah perempuan. “Kalau sudah di dalam pelanggan kami nyaman banget. Karena mereka dilayani oleh terapis perempuan,” katanya.
Bicara soal saingan, lanjut pemain film Ayat-ayat Cinta ini, tidak sedikit. Namun mereka konsisten menyuguhkan layanan yang pripaci dan tradisi. “Kami menyuguhkan khazanah spa nusantara. Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Timur hingga Bali. Juga ada kekayaan tradisi perawatan kecantikan dari daerah lain. Semua itu kami konbinasikan menjadi satu layanan yang unik dan khas,” paparnya.
Banyak pihak yang ingin membeli waralaba spa ala Rianti ini. Namun dia dan partnernya masih belum percaya diri. “Kami masih ingin membenahi ke dalam dulu. Kalau sudah benar-benar bagus dan mantab baru dilayani kalau ada yang mau beli warlabanya. Kami takut kualitanya egggak sama. Kalau sudah berani buka cabang atau waralaba kualitas harus sama dan prima di setiap outet,” begitu Rianti Cartwright beralasan.
2
Buka Café Karena Lihat Peluang
Setelah usaha spa dan berjalan Rianti Cartwright membaca peluang baru. Ia dan partnernya kemudian membuka café karena melihat peluang pasar yang terbuka.
“Seperti diketahui spa saya ini kan khusus perempuan. Nah bapak-bapak yang mengantar saya lihat kehausan, lapan dan kepanasan. Supaya mereka enggak bosan menunggu kami buka café di teras yang tersisa. Ternyata responnya bagus,” ungkap Rianti Cartwright.
Yang tadinya hanya membuat minuman lalu ditambah dengan kue-kue. “Untuk kue-kue itu usul dari suamiku. Dia suka banget dengan cake Jerman yang dibuat temanku. Soalnya resepnya original dari Negara asalnya. Suamiku bilang kenapa enggak coba bikin dan dijual di café. Kan enak untuk untuk teman minum kopi atau teh sembil menunggu. Ternyata kue-kue andalan kami banyak yang suka,” kata istri dari Cassanova Alfonsso ini.
Perempuan kelahiran Bandung, 22 September 1983 ini sama sekali tidak menyangka respon public pada café miliknya demikian besar. “Awalnya pasangsa pasar kami itu ya bapak-bapak yang menunggu istrinya perawatan. Eh lama-lama masyarakat umum juga mampir dan suka dengan kue-kue di café kami,” ujarnya.
Dalam waktu dekat Rianti Cartwright akan membuka café baru di bilangan Santa, Kebayoran Baru. “Karena banyak yang suka kami memberikan diri untuk membuka café baru dengan nama yang sama Who Ladies Bake Café,” katanya sumringah.
3
Tips Binis Ala Rianti Cartwright
Rianti Cartwright sempat mengenyam pendidikan di sekolah bisnis. Namun diakuinya antara teori dan praktik banyak sekali perbedaannya. Rianti tak pelit berbagi tips bisnis sederhana untuk para pembaca bintang.com.
Teori kata mantan VJ MTV ini, terkadang tidak sepenuhnya bisa diaplikasikan di lapangan. “Kita harus jeli melihat situasi dan kondisi di lapangan,” kata Rianti.
Menurut Rianti ada tips simple jika ingin memulai berbisnis. “Lakukan sesuatu yang anda sukai. Soalnya kalau Anda menyukai sesuatu pasti ketertarikan dan passionnya beda dibandingkan Anda tidak suka sama sekali lalu disuruh menjalankan sebuah bisnis tentang hal itu. Seperti saya, memulai bisnis spa karena sejak awal memang demen spa,” tukasnya.
Tips kedua lanjut, Rianti adalah fokus. “Peluang usaha itu sebenarnhya ada di mana-mana, kita harus focus pada satu hal yang benar-benar menjadi kebutuhan orang yang menjadi pangsa pasar kita. Di lokasi saya ini sebenarnya banyak yang membuka salon dan spa, namun kami menyuguhkan yang bereda,” lanjutnya.
Dan yang ketiga, masih kata Rianti, hati-hati dalam melakukan ekspansi usaha. “Pengembangan usaha itu harus benar-benar diperhitungkan. Jangan kita membuka cabang karena emosi. Padahal cabang utama atau induk masih belum stabil. Kalau sudah mantab dan yakin silahkan,” kata perembuat blansteran ini.
Jeli melihat peluang adalah tips selanjutnya dari Rianti Cartwright. “Peluang usaha itu terkadang datangnya tiba-tiba. Seperti saya dari mereka yang menunggui istrinya perawatan ternyata ada peluang usaha baru dalam bidang makanan dan minuman. Mungkin di tempat lain kasusnya akan berbeda,” terangnya.