Review ‘Insurgent’: Aksi Mengesankan dari Tengah Sampai Akhir

Henry Hens diperbarui 26 Mar 2015, 18:47 WIB

Fimela.com, Jakarta Pemain: Shailene Woodley, Theo James, Octavia Spencer, Zoe Kravitz, Jai Courtney, Miles Teller, Jonny Weston, Daniel Dae Kim, Ansel Elgort, Naomi Watts, Kate Winslet, Maggie Q, Ray Stevenson, Mekhi Phifer
Sutradara: Robert Schwentke
Skenario: Brian Duffield & Akiva Goldsman
Durasi: 119 menit

Sinopsis

melanjutkan petualangan Tris (Shailene Woodley) dan Four (Theo James) di Divergennt. Tris mencoba mengatasi rasa bersalahnya karena telah membunuh Will, meskipun ia melakukan hal itu karena untuk membela diri. Beberapa hari setelah kekacauan besar di sarang Dauntless, Tris dan Four bersama dengan Caleb (Ansel Elgort), Peter (Miles Teller), dan Marcus (Ray Stevenson), melarikan diri menggunakan kereta.

Faksi yang mereka tuju ternyata faksi Amiyu. Mereka menumpang sejenak ke markas Amity guna menghindari kejaran Erudite dan pasukan kiriman Jeanine (Kate Winslet). Jeanine sangat ngotot melacak keberadaan Tris setelah diketahui bahwa ada kemungkinan Tris memiliki kemampuan istimewa dibanding Divergent lainnya.

Kemampuan khsusus tersebut bisa digunakan untuk membuka sebuah kotak misterius, semacam kotak pandora, yang menyimpan pesan dari leluhur. Tris tentunya tidak menyerahkan diri begitu saja sekalipun beberapa aliansinya melakukan pengkhianatan untuk kepentingan pribadi masing-masing.

Demi merebut tampuk kekuasaan dari Jeanine sekaligus melindungi Tris yang posisinya semakin sulit, Four pun mendekati Factionless – kumpulan orang tanpa faksi – untuk meminta bantuan. Four nekat melakukan hal tersebut meski ini berarti mengungkit kembali masa lalunya yang kelam berkaitan dengan pemimpin Factionless yang oportunis, Evelyn (Naomi Watts).

Di sisi lain, Tris merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Four. Menurutnya ada banyak rahasia yang belum terungkap. Selain itu, masa lalu yang selalu menghantui Tris membuatnya hampir putus asa untuk selalu menjaga dan melindungi orang-orang yang dicintai. Tris dan Four pun harus menghadapi kenyataan demi membongkar kebenaran tentang masa lalu yang memiliki pengaruh pada masa depan dunia.

 

Review:

Divergent meninggalkan penonton pada rasa penasaran yang tinggi saat konflik yang mulai meruncing diakhiri begitu saja dengan memberi ending menggantung. Tentu saja Divergent yang diadaptasi dari novel ini memang sudah dirancang untuk dibuatkan sekuelnya.

Dengan meruncingnya konflik di penghujung film pertama maka sudah sewajarnya harapan penonton sangat besar untuk memperoleh sajian berisi plot rumit mengikat dengan aksi seru yang tak berhenti berdentum. Hal itu setidaknya sudah terasa di dalam trailernya. Dari segi cerita dan problematika memang semakin kompleks dan penuh liku. Tapi sayangnya hal itu kurang berpengaruh pada ritme film yang terasa agak lambat. 

Kalau Divergent masih memberikan semangat karena penonton (khususnya mereka yang belum pernah membaca novelnya) diberikan pengenalan mengasyikkan soal dunia baru di masa depan yang dikotak-kotakkan dalam faksi sesuai karakter. Hal seperti itu tidak terjadi di Insurgent. Sekuelnya ini seperti lupa menginjak gas terutama di awal sampai menjelang pertengahan film.

Sutradara Robert Schwentke mengemasnya secara kurang menarik dan banyak pengulangan. Bila dibandingkan The Hunger Games yang semakin menarik di setiap sekuelnya, Insurgent bisa dibilang masih kalah cemerlang. Untungnya, memasuki pertengahan film saat Kate Winslet muncul di layar dengan mengungkap motifnya memburu Tris, film ini mulai terselamatkan.

Perlahan tapi pasti ketegangan mulai merangkak naik dengan bermunculannya rentetan adegan laga seru nan mendebarkan. Alur yang semakin cepat secara otomatis melunturkan semua kejenuhan yang sangat terasa di bagian awal dan menjadi klimaks mengesankan di bagian akhir. Serangkaian adegan laga divisualisasikan dalam efek khusus yang cukup memanjakan mata.

Film ini juga pantas mendapat kredit karena para pemainnya tampil prima dan mengesankan. Terutama Shailene Woodley yang sudah menyatu dengan karakter Tris yang tangguh tapi bisa juga rapuh. Keputusan Shailene untuk mempertahankan rambut pendeknya setelah bermain sebagai Hazel di The Fault in Our Stars jadi langkah yang tepat. Padahal di dalam versi novelnya, Tris memang memangkas rambutnya tapi tidak sependek Shailene.

Dengan wajah yang semakin mudah dikenali, Shailene sekarang menjadi idola baru di dunia perfilman. Lalu ada Kate Winslet yang seperti biasanya bermain cemerlang. Meski bukan pemeran utama, aktris pemenang Oscar ini mampu tampil menonjol dan sangat berkesan. Insurgent merupakan kali pertama Kate bermain di film sekuel. Naomi Watts yang baru bergabung di Insurgent juga tak kalah memukau.

Secara keseluruhan Insurgent cukup memuaskan meski agak mengecewakan di bagian awal. Setidaknya sekuel berikutnya, Allegiant Part 1, akan ditunggu dan diharapkan bisa lebih baik lagi. Hal itu sudah terbukti dengan prestasi yang berhasil memuncaki box office pekan lalu dengan menggusur Cinderella.

 

Foto-foto Adegan

Insurgent yang merupakan sekuel dari The Divergent termasuk film yang banyak ditunggu di tahun ini.

 

Karakter Tris yang diperankan Shailene Woodley makin dikenal apalagi dengan potongan rambutnya yang pendek.

 

 Kate Winslet memang bukan pemeran utama di Insurgent, tapi aktingnya sangat kuat dan menonjol.

 

Agak lambat di bagian awal, memasuki pertengahan Insurgent baru terasa semakin seru dan menegangkan sampai akhir film.

 

Akting pemain yang mengesankan dan teknologi CGI yang jempolan membuat Insurgent tetap menarik untuk ditonton.

 

Trailer Insurgent

 

What's On Fimela