Fimela.com, Jakarta Hannah Al Rashid hanya perlu berfikir 5 menit untuk menyatakan bergabung di film terbarunya 'Melancholy Is a Movement'. Film yang digawangi oleh Richard Oh mempunyai pesona tersendiri bagi hannah. Apakah pesona itu?
Hanna mengaku sangat antusias ketika dihubungi oleh Joko Anwar untuk memerankan karakter seorang wanita misterius. "Saat dihubungi Joko, saya langsung mengiyakan dan tanpa pikir panjang saya langsung meluncur ke lokasi syuting" ujar Hannah ketika pemutaran perdana film 'Melancholy Is a Movement', Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan (24/3).
Joko Anwar dan Hannah Al Rashid memang sudah bersahabat sebelum adanya film 'Melancholy Is a Movement'. Bagi Hanna, Joko Anwar adalah sosok yang patut diperhitungan di industri film Indonesia. "Sangat senang main di film ini karena project teman sih. Sebenarnya belum tahu ceritanya sama sekali," ujar Hannah
Ketidaktauan Hannah tentang alur cerita, tidak menjadi penghalang Hannah untuk dapat ikut serta dalam film dengan Joko Anwar, Alex Abbad, Fachri Albar, Karina Salim, dan lainnya. "Saya sudah mengenal baik semua pemeran di film ini, jadi tidak ada kesulitan bagi saya untuk menyamakan karakter dengan mereka" ungkap Hannah. (Baca Juga: Alex Abbad Cerita Soal Stress yang Menghasilkan)
Satu lagi yang membuat Hannah merasa tertantang ketika ikut andil dalam film ini. Hannah diminta menyampaikan dialog senatural mungkin tanpa bantuan skrip. Hannah tidak perlu waktu observasi yang lama untuk pendalaman karakter. "Pas kita ngomong, ya senatural dan seorganik itu. Ini main film yang gak baca skripnya, nggak mendalami karakternya apa," imbuh Hannah.
Kepercayaan Hannah pada orang-orang yang terlibat dalam penggarapan film ini menjadikannya semakin yakin bisa melakukan akting terbaik. Wanita yang jago beladiri ini juga hanya diberikan waktu pengarahan 5 menit saja oleh Richard Oh sebelum syuting. "Cuma dikasih tahu 5 menit sebelum take, tapi saya percaya sekali sama orang-orang yang ada di film ini," tandas Hannah.