Ini 6 Bangunan Peninggalan Bung Karno untuk Jakarta

Fimela diperbarui 18 Mar 2015, 14:06 WIB

Fimela.com, Jakarta Sungguh banyak hal yang ditinggalkan oleh salah satu proklamator kita Ir. Soekarno. Selain kemerdekaan bangsa Indonesia, Bung Karno juga sempat meninggalkan beberapa bangunan dan monumen di Jakarta. Apa saja? Yuk mari kita lihat. :)

 

Masjid Istiqlal

Masjid ini adalah masjid terbesar di Asia Tenggara. Peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan masjid ini dilakukan oleh Ir. Sukarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Frederich Silaban adalah arsitek dari masjid yang berlokasi di timur laut lapangan Monumen Nasional (Monas). Masjid yang memiliki kubah berdiameter 45 meter ini tingginya 5 lantai dan mampu menampung hingga lebih dari dua ratus jemaah. (Sumber gambar: wikipedia.co.id)

 

Monumen Nasional

Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Soekarno dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. (Sumber gambar: engineeration.wordpress.com)

 

Patung Dirgantara

Monumen Patung Dirgantara, atau lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran, adalah salah satu monumen patung yang terdapat di Jakarta. Letak monumen ini berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara.

Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964 – 1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta. Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat jujur, berani, dan bersemangat. (Sumber gambar: edwin1303.deviantart.com)

 

Wisma Nusantara

Wisma Nusantara adalah gedung perkantoran setinggi 117 meter dan 30 lantai yang terletak di Bundaran HI, Jakarta, Indonesia. Gedung ini mulai dibangun pada tahun 1964 dan selesai dibangun pada tahun 1967 dan merupakan gedung pencakar langit pertama di Indonesia. Gedung ini berada di dekat Hotel Pulman (dulu Hotel Nikko) dan berseberangan dengan Hotel Indonesia. (Sumber gambar: wikipedia.co.id)

 

Hotel Indonesia

Hotel Indonesia adalah hotel berbintang pertama yang dibangun di Jakarta, Indonesia. Hotel ini diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI Pertama, Soekarno untuk menyambut Asian Games IV tahun 1962. Bangunan Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Abel Sorensen dan istrinya, Wendy, asal Amerika Serikat. Menempati lahan seluas 25.082 meter persegi, hotel ini mempunyai slogan A Dramatic Symbol of Free Nations Working Together. Hotel ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemda DKI dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 tanggal 29 Maret 1993. (Sumber gambar: arsitekturbiara.wordpress.com)

 

Stadion Gelora Bung Karno

Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno adalah sebuah kompleks olahraga serbaguna di Senayan, Jakarta. Kompleks olahraga ini dinamai untuk menghormati Ir. Soekarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini.

Dalam rangka de-Soekarnoisasi pada masa Orde Baru, nama kompleks olahraga ini diubah menjadi Stadion Utama Senayan. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama kompleks olahraga ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.[1]. Dengan kapasitas sekitar 100.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958 dan penyelesaian fase pertama-nya pada kuartal ketiga 1962 ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Menjelang Piala Asia 2007, dilakukan renovasi pada stadion yang mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 penonton. (Sumber gambar: pompei-hotels.com)