10 Letusan Gunung Berapi Terdahsyat Sepanjang Sejarah

Sherly Iskandar diperbarui 17 Mar 2015, 12:56 WIB

Fimela.com, Jakarta Letusan sepuluh gunung berapi ini bertanggung jawab terhadap hilangnya nyawa manusia dan perubahan iklim yang ekstrim di dunia.

 

Gunung Thera, Yunanni

Meletus sekitar 1610 SM dengan energi ratusan kali bom atom di Hiroshima dan Nagasaki hingga mengguncang seluruh daratan mediterania. Letusannya yang super dahsyat menyebabkan punahnya kebudayaan Minoan yang juga memberikan inspirasi kebudayaan kuno sebagai “The Lost Atlantis”. (Sumber gambar: lupapedia.blogspot.com)

 

Gunung Pinatubo, Filipina

Gunung ini terakhir meletus pada 1991. Saat itu, letusan gunung ini sudah diprediksi dan prediksinya pun tepat. Sehingga puluhan ribu nyawa terselamatkan karena sudah mengungsi sebelumnya. Ketika meletus, gunung ini mengeluarkan lebih dari 5 kilometer kubik material vulkanik ke udara dan membuat kolam abu setinggi 35 km di atmosfer. Ledakan tersebut juga memuntahkan jutaan ton belerang dan partikel lainnya ke udara yang menyebar ke seluruh dunia hingga menyebabkan suhu global menurun sekitar 0.5 derajat celcius selama setahun berikutnya. (Sumber gambar: tiisceuli.blogspot.com)

 

Pulau Ambrym, Kepulauan Vanuatu

Ambrym adalah nama sebuah pulau gunung berapi di kepulauan Vanuatu di sebelah barat daya Samudera Pasifik.  Letusan yang diperkirakan terjadi pada tahun 50 SM disebut sebagai letusan terbesar sepanjang sejarah. Dengan VEI tingkat 6+, letusan mengirim gelombang abu panas dan debu yang membentuk kaldera selebar 12 km. Sejak 1774, gunung ini telah meletus setidaknya sebanyak 50 kali dan merupakan salah satu gunung berapi paling aktif dan berbahaya di dunia. (Sumber gambar: muhammadrezkichaniago.blogspot.com)

 

Gunung Novarupta, Semenanjung Alaska

Letusan terakhir terjadi pada bulan Juni 1912 dengan VEI skala 6. Letusannya memuntahkan 3 kilometer magma dan debu ke udara serta menutupi area seluas 3.00 mil dengan kedalaman abu setebal 30 cm. (Sumber gambar: daninformen.wordpress.com)

 

Gunung Mauna Loa, Hawaii

Gunung ini meletus sejak 70.000 tahun lalu, magma yang berasal dari Hawaii hotspot tersebutlah yang menciptakan pulau Hawaii. Letusan terakhir terjadi pada 24 Maret 1984 hingga April 1984 dan menyebabkan ketidakstabilan alam. Mauna Loa adalah salah satu gunung berapi paling aktif di dunia. Terletak di dasar laut Samudra Pasifik dan menjulang setinggi 17 kilometer dari dasar samudra. (Sumber gambar: pixshark.com)

 

Gunung Krakatau, Indonesia

Gunung yang terletak di antara pulau Jawa dan pulau Sumatera ini meletus pada 1883. Letusannya menyebabkan mega-tsunami dengan ketinggian gelombang hingga 40 meter dan memakan 34.000 korban jiwa. Mengeluarkan sejumlah besar abu vulkanik, batu apung dan letusannya terdengar hingga ribuan kilometer bahkan hingga di pulau-pulai kecil di Afrika Timur. Kekuatan ledakan Krakatau adalah sekitar 13.000 kali kekuatan bom atom di Hiroishima dan Nagasaki. Ratusan orang di pulau Sumatera tewas seketika saat debu panas menerjang pemukiman mereka. Pasca meletus, Krakatau merosot ke dalam laut. Namun setelah itu pulau baru dan anak Krakatau mulai tumbuh dan muncul. (Sumber gambar: kaskus.com)

 

Gunung Ilapango, El Salvador

 

Gunung berapi ini terletak hanya beberapa kilometer dari ibukota San Salvador. Sepanjang sejarah yang tercatat, hanya terjadi dua kali letusan saja. Letusan pertama pada abad ke 5 Masehi menyelimuti sebagian tengah dan barat El Salvador dengan abu dan batu apung hingga menghancurkan kota-kota Maya awal. Letusan ini lebih besar daripada Krakatau pada 1883, dengan peringkat VEI 6-7. Erupsi selanjutnya tahun 1879-1880 dipengaruhi oleh pasang surut bumi. Namun penjelasan lebih lanjut menjelaskan bahwa 2% basaltic andesit magma di dasar laut mengkristal sehingga memicu letusan pada tahun 1880. (Sumber gambar: kaskus.com)

 

Huaynaputina, Amerika Serikat

Letusan gunung Huaynaputina pada tahun 1600 merupakan letusan gunung berapi terbesar di Amerika Serikat dengan kekuatan letusan VEI skala 6. Letusannya mengeluarkan lumpur sejauh 75 mil ke samudera Pasifik dan berdampak serius pada iklim dunia. Menimbulkan suhu udara terdingin dalam kurun waktu 500 tahun setelahnya. Abunya pun menutupi wilayah bagian darat gunung Huaynaputina sejauh 20 mil dan masih bisa dilihat hingga saat ini. Peristiwa tersebut sukses menghancurkan kota terdekat yakni Arequipa dan Moquengua yang butuh waktu seabad kemudian untuk bisa pulih kembali. (Sumber gambar: bersyukur-itu-nikmat.blogspot.com)

 

Gunung Tambora, Indonesia

Gunung Tambora yang berada di kawasan Sumbawa ini pernah meletus dengan letusan terbesar yang pernah dicatat sepanjang sejarah manusia. Data Volcanic Explosivity Index (VEI) nya tercatat sebesar VEI 7, dari skala rentang terdahsyat adalah VEI 8. Letusan yang terjadi tahun 1815 silam, ledakannya terdengar hingga ke pulau Sumatera yakni sekitar 1.930 km jauhnya, awan dan abu tebal menyebar hingga ke Srilanka dan Australia. Peristiwa ini menelan banyak korban, sekitar 71.000 jiwa melayang, serta panas yang menyembur melubangi atmosfer hingga menyebabkan perubahan iklim dunia. (Sumber gambar: www.bognairadek.pl)

 

Gunung Changbaisan, Perbatasan China dan Korea Utara

Meletus pertama kali sekitar tahun 100 SM dengan skala VEI 7 yang menyamai VEI gunung Thera. Terletak di perbatasan Cina dan Korea Utara, letusannya saat itu memuntahkan material vulkanik hingga radius 1.200 kilometer sampai ke Jepang Utara. Gunung ini sudah tidak aktif setelah letusan terakhir pada 1702. (Sumber gambar: www.cardiu10.com)

What's On Fimela