Fimela.com, Jakarta Kala bersama anak, mengaku begitu dekat. Berbagai kegiatan kadang dilakukannya bersama. Pengakuannya itu memang terlihat ketika ia berinteraksi dengan anaknya, saat tim Bintang.com melakukan wawancara eksklusif di apartemennya.
Penyandang predikat Miss Indonesia pertama ini mengatakan bahwa ia memilih untuk menjadikan anak-anaknya tak hanya sukses secara akademis. Namun, ia mengejar sisi humanity untuk ditanamkan dalam-dalam semenjak dini kepada anaknya.
"Dalam dunia psikologi, nilai-nilai pada anak harus ditanamkan sejak kecil. Yang bisa kasih adalah prinsip hidup. Di akademik bagus, its a good thing. Tapi dalam hidup harus bisa berbagi, punya compassion," tutur Imelda Fransisca di apartemennya, Senayan City Residence, Jakarta Pusat.
Imelda memang pernah menjalani masa muda dengan pengalaman yang tidak menyenangkan. Saat menuntut ilmu di Singapura, Imelda muda pernah mengalami kekerasan verbal dan fisik dari pendidiknya. Ia pun sempat down karena obesitas dan berturut pada anoreksia yang diderita.
Karenanya, berbekal pada ilmu psikologi perkembangan anak yang dituntutnya di Universitas Ohio, Amerika Serikat, Imelda mencoba menerapkan disiplin ilmunya pada pendidikan kedua anak dari pernikahannya dengan Normand Edward Sebastian.
"Anak juga harus punya hobi. Yang bisa menjadi kebanggan bagi dia. Sebagai orangtua juga ga bisa batasi pergaulan dia," ujarnya.
Mengurus anak itu seperti perusahaan. Kalau tidak fokus sebuah perusahaan bisa bubar. Begitu pula dengan anak. Yang tentunya tak akan bisa menjadi apa-apa jika perhatian orangtua tidak maksimal. Demikian yang diyakini oleh Imelda.
"Paling berat adalah bagaimana kita sebagai orangtua menjadi contoh. Seperti ga boleh bohong, ngupil di depan orang contoh kecilnya. Dan kadang kita tak sadar melakukan hal itu, anak yang pernah ngelihat pun balik mengingatkan saat kita tegur," tukas Imelda.
Wanita kelahiran Bogor, 24 September 1982 ini belum berani menjamin jika pendidikan yang diberikan kepada anak-anaknya akan berbuah seperti yang diharapkan. Namun, ia berusaha sekuat tenaga untuk menjadikan nyata keinginannya tersebut.
"Dibilang berhasil sebagai orangtua, akan terlihat saat dia (anak) dewasa. Jadi seseorang yang berguna di manapun berkarya. Karenanya, saya ga mau di sekolah hanya dibilang pinter. Pengen anak saya dibilang sangat baik. Menjadi kontributor positif di manapun berada. Knowledge doang bakal sombong, harus ada compassion," tandas Imelda Fransisca.
BACA JUGA!
Imelda Fransisca, Modern Mama yang Tahu Kodrat
Imelda Fransisca Ceritakan Keseruan Melahirkan di Amerika
Cerita Cinta Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto di Maladewa
Dude Harlino Ingin Anaknya Jadi Pemimpin Bijaksana