Fimela.com, Jakarta Di film , digambarkan sebagai Lim Kwee Ing, seorang wanita Cina berdarah Sunda. Karena itu ia pun dituntut menggunakan logat Sunda dalam setiap dialognya
Demi memuluskan perannya, Laura mengaku sering 'menguping' pembicaraan para kru film yang kebanyakan berasal dari suku Sunda. Maklum saja, jangankan berbahasa Sunda, memakai logatnya saja Laura mengaku tak bisa.
"Untungnya ada proses reading, teaching coach dan settingnya di Bandung, jadi sudah ada nuansanya. Aku paling dengar kru-krunya pada ngobrol saja," kata Laura kepada Bintang.com di Wakai, Senayan City, Jakarta, Kamis (4/3/2015).
Laura punya alasan kuat menerima tawaran bemain di Love & Faith. Selain diangkat dari kisah nyata, ceritanya juga bagus dan sangat menginspirasi. "Film ini diangkat dari kisah nyata tentang pengusaha sukses Karmaka Surjaudaja alias Kwee Tjie Hoei. Dan ceritanya bagus, Pak Karmaka ini juga belum banyak yang tahu dan ini sangat menginspirasi," jelasnya.
Selain dituntut menggunakan logat Sunda, ada satu adegan di film ini yang membuat Laura terkesan. Yakni, adegan berdansa. "Sebenarnya aku nggak bisa dansa. Jadi sehari sebelumnya belajar dansa. Pas lihat hasilnya oke juga," ucap Laura bangga.
Selain dan , film arahan sutradara Benni Setiawan ini juga melibatkan nama-nama terkenal seperti, Ferry Salim, Dion Wiyoko, Verdi Solaiman, Iszur Muchtar, Hengky Solaiman dan Epy Kusnandar. Film sudah mulai tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 5 Maret kemarin.
BACA JUGA!
Laura Basuki Belum Berfikir untuk Jadi Sutradara
Laura Basuki Dua Bulan Pedekate Dengan Rio Dewanto
Trailer Love & Faith, Penuh Haru dan Motivasi