Fimela.com, Jakarta Hollywood kehilangan salah seorang bintang besarnya. Leonard Nimoy yang dikenal sebagai pemeran Mister Spock atau Mr. Spock di serial dan film Star Trek meninggal dunia di usia 83 tahun pada 27 Februari lalu. Menurut berita yang dilansir dari Reuters, Nimoy menderita penyakit paru-paru kronis stadium akhir.
Setahun sebelum kematiannya, Nimoy pernah mengungkap penyakitnya kepada publik. Semasa muda, Nimoy merupakan pecandu nikotin, walaupun pada akhirnya ia berhenti merokok.
Beberapa hari sebelum meninggal, Nimoy sempat dilarikan ke rumah sakit setelah ia merasakan sakit di bagian dada. Namun sayangnya nyawanya tak tertolong lagi setelah sebelumnya keluar-masuk rumah sakit untuk mengobati penyakitnya.
Leonard Simon Nimoy yang lahir di Boston, Massachusets, meninggalkan seorang istri, dua orang anak, enam orang cucu dan satu orang cicit. Wafatnya aktor Leonard Nimoy tak hanya meninggalkan duka bagi keluarga dan fans. Presiden Amerika Serikat Barack Obama turut kehilangan Leonard Nomoy. Obama menggambarkan Nimoy sebagai sosok humanis dan memiliki visi terhadap isu sosial.
"Dia adalah Spock. Keren, logis, memiliki kepedulian besar dan berkepala dingin, pusat keoptimisan Star Trek, memiliki visi inklusif terhadap masa depan kemanusiaan. Saya mencintai Spock," ungkap Obama.
Leonard Nimoy memiliki jejak karier panjang di dunia perfilman Hollywood. Dalam film "Star Trek," ia dikenal memerankan Mr. Spock, manusia setengah Vulcan yang menjadi perwira pertama pesawat Antariksa. Nimoy termasuk orang yang berumur panjang dan hidup makmur berkat perannya sebagai Mr Spock.
Namun kiprahnya tak hanya di dunia hiburan dan sebagai aktor. Ada beberapa hal yang mungkin belum banyak diketahui dari terutama para generasi sekarang. Untuk itu, kami memaparkan lima fakta menarik dari Leonard Nimoy.
What's On Fimela
powered by
Halaman 1
1. Mr Spock Membuat Leonard Nimoy Terkenal
Nama Leonard Nimoy dikenal luas berkat serial televisi Star Trek yang dimulai pada 1960-an. Ada dua tokoh paling terkenal di serial tersebut, yaitu Kapten James Kirk (diperankan William Shatner) dan Mr. Spock yang diperankan Nimoy. Sosok Spock yang agak kaku, nyaris tanpa emosi, rambut poni yang menutupi kening serta kupingnya yang agak besar membuatnya mudah dikenali.
Setelah tayang selama tiga musim, serial ini dihentikan pada 1969 oleh NBC. Pada era 1970-an, serial ini diputar ulang dan mendapat antusiasme tinggi dari penonton.
Melihat hal tersebut, film ini dibuat versi layar lebarnya. Kala itu Nimoy tak tertarik untuk bergabung. Namun setelah melihat film ini sukses, Nimoy pun akhirnya kembali bergabung.
Dia terlibat film "Star Trek II: The Wrath of Khan" pada 1982. Terakhir pada 2009, dia masih bergabung memerankan Mr. Spock yang sudah lanjut usia. Menariknya, Leonard Nimoy dan Shatner tetap bersahabat sampai akhir hayatnya.
Halaman 2
2. Pernah Menulis Buku dan Karya Sastra
Selain di film dan televisi, Leonard Nimoy juga menyukai bidang sastra. Pada 1975, ia pernah menulis sebuah otobiografi berjudul "I am Not Spock." Dua dekade kemudian, ia kembali menulis otobiografi berjudul "I am Spock."
Buku tersebut cukup unik karena Nimoy memposisikan dirinya sebagai Mr Spock dalam menghadapi kehidupan sehari-hari dan sebagai dirinya sendiri dalam serial dan film Star Trek.
Nimoy juga pintar menulis puisi. Ia pernah menerbitkan buku kumpulan puisinya bertajuk A Lifetime of Love: Poems on the Passages of Life pada 2002. Pada 1995, ia pernah terlibat dalam pembuatan serial komik Primortals mengenai kontak pertama manusia dengan alien. Di bidang teater, Leonard Nimoy pernah tampil dalam pertunjukkan tunggal bertajuk Vincent pada 1981.
Halaman 3
3. Pernah Diundang NASA
Berkat perannya sebagai Mr Spock itu, Leonard Nimoy mendapat banyak misalnya, mendapat kehormatan berjalan di atas karpet merah.
Ia bisa jalan-jalan bersama teman bermainnya dalam film Star Trek, William Shatner, ke seluruh dunia untuk menjumpai para penggemar fanatik film itu yang disebut Trekkies, atau bisa berjumpa langsung dengan astronot tulen dalam kehidupan nyata.
Bahkan ketika NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) memperkenalkan America’s Space Shuttle di Palmdale, California, pada 17 September 1976, para awak pesawat luar angkasa dalam film Star Trek, Enterprise, juga ikut diundang.
Saat itu para pemeran Star Trek yang diundang adalah Leonard Nimoy, George Takei, DeForest Kelly dan James Doohan. Leonard Nimoy juga mendapat gelar doktor kehormatan dari Boston University pada 2012, di usianya yang ke-81.
Halaman 4
4. Penyanyi dan Fotografer
Leonard Nimoy juga menyukai bidang musik dan fotografi. Ia pernah membuat album lagu di label Dot Records label antara 1967-1970. Tak tanggung-tanggung, ada lima album, termasuk Leonard Nimoy Presents Mr. Spock’s Music from Outer Space (1967) dan Two Sides of Leonard Nimoy (1968).
Di dua album pertamanya, Nimoy bernyanyi sebagai Spock yang sebagian besar diciptakan sendiri olehnya. Di tiga album terakhirnya, ia merekam ulang lagu-lagu populer seperti sejumlah lagu milik Johnny Cash. Ia pernah terlibat dalam lagu What’s on Your Mind (Pure Energy) dari band Information Society pada 1983.
Pada 1985, Nimoy sempat tampil di video klip Going Down to Liverpool dari The Bangles. Ia juga tampil di video klip alternatif lagu The Lazy Song dari Bruno Mars.
Sementara itu, bidang fotografinya sudah ditekuninya sejak kecil. Ia memiliki sebuah kamera yang dirakitnya sendiri saat berusia 13 tahun. Di tahun 1970-an Nimoy pernah mempelajari fotografi di UCLA.
Uniknya, saat itu ia sempat mempertimbangkan untuk berganti profesi menjadi seorang fotografer profesional. Karya-karyanya termasuk berkualitas karena pernah dipajang di dua galeri foto terbesar di Massachusets.
Halaman 5
5. Pernah Menjadi Sutradara
Bukan hanya dikenal sebagai aktor, Leonard Nimoy juga seorang sutradara. Pria yang menikah dua kali semasa hidupnya ini mengawali profesi sutradara dengan menggarap serial televisi Nigh Gallery di tahun 1973 selama beberapa episode.
Di tahun 1980-an Nimoy menyutradarai dua film layar lebar Star Trek, Star Trek III: The Search for Spock (1984) dan Star Trek IV: The Voyage Home (1986). Di tahun 1987, Nimoy menyutradarai film komedi Three Men and a Baby.
Film yang dibintangi Tom Selleck, Ted Danson dan Steve Guttenberg itu ternyata sukses besar dan menjadi film Hollywood terlaris di tahun 1987. Ia terakhir menjadi sutradara di tahun 1995 di serial Killshot yang menjadi pilot untuk serial Deadly Games.
Saat ditanya kenapa tidak lebih mendalami kariernya sebagai sutradara, Leonard Nimoy menjawab,”Menjadi sutradara adalah hal yang luar biasa, kita yang mengarahkan jalannya sebuah produksi. Saya senang pernah merasakannya tapi tak akan melanjutkannya karena saya tidak mau selalu jadi pusat perhatian.”