Totalitas Hamish Daud Dari Desain Bangunan Hingga Berakting

Jauhari diperbarui 24 Feb 2015, 17:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Nama Hamish Daud memang masih terbilang baru di dunia perfilman tanah air. Terlebih pekerjaan aslinya adalah sebagai arsitek. Namun kesuksesannya membintangi film Rectoverso membuat tawaran syuting mulai membanjirinya. Padahal Hamish mengaku tak pernah bercita-cita menjadi bintang film.

"Awalnya diajak Happy Salma untuk film indie. Dari situ Happy melihat kemampuan aku sebagai pemain dan dia ajak aku main di film Rectoverso. Dari situ ditarik Trans TV buat acara My Trip My Adventure, jadi kayak lifestyle aku. Ya dicobalah," kata Hamish yang ditengah kesibukannya menjalani pemotretan untuk sebuah iklan, tetap ramah menyambut kehadiran Bintang.com, Minggu (15/2).

Salah satu tawaran yang datang, saat ini Hamish membintangi film Supernova yang diangkat dari novel karangan Dewi Lestari. Demi menunjukkan totalitasnya, Hamish rela mengambil cuti selama dua bulan dari pekerjaannya. "Saya cuti dari program saya dan arsitek selama 2 bulan. Ya, kita nongkrong sama kelompok-kelompok tertentu, nongkrong di bar-bar yang kita nggak biasa ke situ. Ya observasi buat karakter Dimas dan Rueben di film tersebut," paparnya. Maklum, di film Supernova Hamish berperan sebagai Dimas, pria yang menyukai sesama jenis. Ia beradu akting dengan Arifin Putra yang berperan sebagai Rueben.

Berbicara soal pekerjaan sebagai arsitek, Hamish sudah delapan tahun bergabung dengan perusahaan di bidang tersebut bersama beberapa rekannya. Dikatakan Hamish ada sekitar tujuh arsitek yang tergabung di dalamnya. "Kantor pusatnya di Jogja dan Aceh. Kalau teman-teman mungkin buatnya gedung, rumah sakit, mal. Tapi saya lebih fokus ke rumah pribadi kayak vila atau restoran," jelasnya.

Dalam mendesain sebuah bangunan, Hamish selalu menjaga kelestarian alam sekitar. Ia tak ingin bangunannya berdiri megah dengan tidak memperhatikan dan menjaga lingkungan. "Kita nggak suka yang langsung uruk tanah dan membangun, kita ikuti landscape-nya. Kita paling nggak bisa menebang pohon sembarangan, jadi kita ikuti land yang ada di situ," jelas pria kelahiran Gosford, 8 Maret 1980 ini.

Lantas bagaimana nasib si arsitek setelah Hamish terjun ke jagad hiburan tanah air? "Yang terpenting bagi aku adalah schedule. Buat time management dan kerja bareng sama orang-orang yang saya percaya. Semua bisa tetap jalan," pungkasnya. 

What's On Fimela